Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.

Meski Tipis, Rupiah Berhasil Menguat ke Rp15.697 di Selasa Sore

Husen Miftahudin • 08 November 2022 16:13
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini kembali mengalami penguatan.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 8 November 2022, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat tipis ke level Rp15.697 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 10 poin atau setara 0,06 persen dari posisi Rp15.707 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp15.670 per USD hingga Rp15.702 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 10,06 persen.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.695 per USD. Rupiah naik 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp15.705 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.684 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik delapan poin dari Rp15.692 per USD di perdagangan sebelumnya.
 
Baca juga: Waduh! Kurs Rupiah Diramal Bisa Sentuh Rp17 Ribu/USD Tahun Depan

 
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama menilai The Fed mulai mengendurkan laju kenaikan suku bunga usai menaikkan suku bunga secara agresif guna memerangi ledakan inflasi. Kondisi itu memberikan efek positif terhadap menguatnya nilai tukar rupiah.
 
"Setelah beberapa waktu yang lalu The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk yang keempat kalinya sepanjang tahun ini, pasar berekspektasi The Fed mulai akan mengendurkan laju kenaikan suku bunga," kata Revandra dalam analisis hariannya.
 
Pada awal November The Fed memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin menjadi 3,75-4 persen seperti yang diperkirakan secara luas. "Hal ini diperkuat dengan kenaikan unemployment rate di AS yang berada di level 3,7 persen pada Oktober 2022 yang sedikit lebih tinggi dari nilai sebelumnya," ujar Revandra.
 
Dari dalam negeri, lanjut Revandra, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen (yoy). "Pertumbuhan ekonomi yang positif ini, memberikan dampak positif bagi rupiah," kata Revandra.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan