Namun, di era digital sekarang, muncul pertanyaan apakah menabung di celengan masih relevan?
Celengan di Era Digital
Merangkum dari laman OCBC, menabung di celengan memang praktis. Kamu hanya butuh wadah tertutup, lalu memasukkan uang kapan saja ada sisa. Tidak perlu dokumen, aplikasi, atau antre di bank. Karena itu, celengan sering jadi pilihan pertama anak-anak dalam belajar mengelola uang.Meski begitu, dengan semakin mudahnya membuka tabungan digital di bank, banyak orang menilai celengan ketinggalan zaman. Apalagi, uang di celengan tidak dilindungi, tidak berkembang, bahkan tergerus inflasi.
Kelebihan menabung di celengan
1. Mudah dan praktis
Tidak ada prosedur rumit. Cukup beli celengan, letakkan di rumah, lalu isi dengan uang receh atau sisa belanja. Cara ini bisa dilakukan siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.2. Melatih kebiasaan menabung
Setiap kali ada uang kecil, kamu bisa langsung memasukkannya ke celengan. Menurut ahli keuangan, kebiasaan sederhana ini bisa membentuk disiplin finansial sejak dini.Baca juga: 10 Cara Jitu Membuat Anak Gemar Menabung, Tanpa Perlu Melarang-Larang |
Kekurangan menabung di celengan
1. Risiko kehilangan
Uang di celengan tidak memiliki jaminan. Jika hilang, dicuri, atau rusak, semua uang bisa lenyap begitu saja.2. Tidak menghasilkan imbal hasil
Tidak seperti tabungan bank atau investasi, uang di celengan tidak berkembang. Nilainya bahkan bisa menyusut karena inflasi. Uang Rp1 juta di celengan hari ini, daya belinya bisa lebih kecil tahun depan.Jadi, masih worth it?
Jawabannya tergantung kebutuhanmu. Untuk anak-anak yang sedang belajar menabung, menyimpan receh, atau tujuan jangka pendek seperti liburan kecil atau membeli barang tertentu, celengan masih worth it.
Namun, untuk tujuan finansial jangka panjang seperti dana pendidikan, dana pensiun, atau membeli rumah, jelas menabung di celengan bukan pilihan tepat. Untuk hal ini, bank dan instrumen investasi jauh lebih aman dan menguntungkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News