Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp4,12 triliun, tumbuh 12,4% persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih naik 10,5% persen menjadi Rp488 miliar, sementara EBITDA meningkat 13,6% persen menjadi Rp996,6 miliar.
| Baca juga: Strategi Blue Bird Tingkatkan Kinerja Lewat Apresiasi Pelanggan |
Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi Bluebird dalam memperluas kanal layanan, meremajakan armada, serta memperkuat efisiensi dan pengalaman pelanggan.
Pada periode kuartal III 2025, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,45 triliun, naik 8,5% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan permintaan yang tetap sehat meskipun sempat terdampak oleh demonstrasi besar di beberapa kota pada awal September.
Kontribusi pendapatan Bluebird hingga kuartal III 2025 terdiri dari sekitar 70 % segmen taksi dan 30% segmen non-taksi, dengan pertumbuhan yang solid dan merata di seluruh lini bisnis.
Segmen taksi mencatat kinerja positif, didorong oleh peningkatan permintaan di luar Jadetabek yang menunjukkan pemulihan kuat serta optimalisasi armada yang efektif. Sementara itu, segmen non-taksi juga terus menguat, terutama melalui layanan bus, shuttle, dan BRT yang berkembang dengan perluasan jangkauan dan okupansi yang meningkat.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono, menyampaikan kinerja hingga kuartal III mencerminkan efektivitas eksekusi strategi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi dan transformasi digital kami berjalan di jalur yang tepat. Kami terus memperkuat fondasi bisnis melalui efisiensi operasional, ekspansi layanan non-taksi, serta meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh kanal,” ujar Andre.
Transformasi digital juga terus mendorong peningkatan kinerja Bluebird Group, khususnya melalui optimalisasi kanal pemesanan daring yang bertumbuh terutama dari aplikasi MyBluebird dan integrasi dengan mitra ride-hailing.
Fitur Fixed Price pada aplikasi MyBluebird menunjukkan peningkatan penggunaan yang signifikan dibandingkan fitur lain. Hal ini mencerminkan keberhasilan inovasi digital Perseroan dalam meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.
Optimalisasi Armada
Dari sisi operasional, Bluebird terus melakukan pembaruan dan optimalisasi armada guna memastikan keandalan dan efisiensi layanan. Jumlah armada operasional Perseroan kini telah melampaui 25.000 unit, mendukung peningkatan kapasitas di berbagai wilayah, terutama di luar Jadetabek.Program peremajaan armada ini juga berkontribusi terhadap efisiensi bahan bakar dan umur ekonomis kendaraan yang lebih baik, sekaligus memperkuat kenyamanan dan keselamatan yang menjadi standar layanan Bluebird.
Memasuki kuartal IV 2025, Bluebird menargetkan pertumbuhan berkelanjutan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode akhir tahun dan momentum libur panjang.
Perseroan juga memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pengembangan ekosistem transportasi massal yang terintegrasi. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya Bluebird untuk memastikan konektivitas di berbagai wilayah operasional.
“Kami terus menyeimbangkan pertumbuhan dengan disiplin operasional, memperluas jangkauan layanan, serta memperkuat platform digital agar dapat menghadirkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder. Melalui kolaborasi dan inovasi, Bluebird berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi mobilitas Indonesia, menghadirkan layanan yang andal, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id