Berdasarkan data Bloomberg, Rabu, 15 Mei 2024, rupiah menguat 72,5 poin atau terhadap dolar AS atau setara 0,45 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp16.027 per USD.
Sementara itu, mengacu data Yahoo Finance rupiah menguat 0,64 poin atau 0,4 persen menjadi Rp16.025 per USD.
Adapun pada perdagangan sebelumnya, rupiah masih berada di posisi Rp16.089 per USD.
Selanjutnya mengacu Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu naik ke level Rp16.070 per dari sebelumnya sebesar Rp16.131 per USD.
Baca juga: Rupiah Libas Dolar AS |
Pemicu penguatan rupiah
Analis ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan, penguatan rupiah sore ini terjadi setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) yang menguat."Kuatnya kinerja rupiah didukung oleh penurunan yang terjadi pada mata uang dolar AS setelah rilis data PPI yang menguat di atas ekspektasi, sehingga menandakan inflasi masih tetap tinggi," kata dia, dilansir Antara, Rabu, 15 Mei 2024.
Taufan menuturkan data PPI memberikan lebih banyak pembenaran untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama oleh bank sentral AS atau The Fed sehingga menopang kenaikan rupiah.
Indeks harga produsen AS mencapai tingkat tertinggi
Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan pada Selasa, angka PPI AS naik 2,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada April 2024, dibandingkan kenaikan 1,8 persen yang tercatat pada Maret 2024, dan sejalan dengan estimasi.PPI Inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi, naik 2,4 persen secara tahunan pada periode yang sama, dibandingkan dengan kenaikan 2,1 persen pada bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi.
Secara bulanan, PPI dan PPI inti keduanya naik 0,5 persen month on month (mom) di April.
Saat ini, para pelaku pasar akan berfokus pada rilis angka Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi AS, dan diperkirakan akan tetap stabil di 0,4 persen mom, dengan IHK secara tahunan (yoy) pada April 2024 diperkirakan turun menjadi 3,4 persen dari sebelumnya 3,5 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News