Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Digilas Dolar AS, Rupiah Loyo Hingga Nyaris Sentuh Rp16.000/USD

Husen Miftahudin • 03 April 2024 20:34
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan, dan nyaris menyentuh level Rp16 ribu per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 3 April 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.920 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 23 poin atau setara 0,14 persen dari posisi Rp15.897 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 23 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 45 poin di level Rp15.920 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.897 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.914 per USD. Rupiah turun 20 poin atau setara 0,12 persen dari Rp15.894 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.923 per USD. Mata uang Garuda tersebut justru mengalami penguatan 11 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.934 per USD.
 
Baca juga: Aksi Ambil Untung Jelang Lebaran Biang Kerok Rupiah Merosot
 

Greenback melonjak

 
Ibrahim menuturkan, greenback melonjak dalam beberapa sesi terakhir karena beberapa pejabat Fed memperingatkan bank sentral dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja.
 
Isyarat lebih lanjut mengenai hal tersebut akan dirilis pada Jumat ini, dengan data nonfarm payrolls untuk Maret. Angka tersebut secara konsisten melampaui ekspektasi dalam beberapa bulan terakhir, di tengah kekuatan yang terus-menerus dalam sektor tenaga kerja AS.
 
"Selain itu, selera risiko (risk appetite) mendapat pukulan baru pada hari Rabu setelah gempa bumi di Taiwan menghancurkan infrastruktur pulau tersebut dan pabrik-pabrik pembuat chip terkemuka, serta memicu peringatan Tsunami di beberapa bagian Jepang," papar Ibrahim.
 
Data PMI swasta pada Rabu menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa Tiongkok membaik pada Maret. Angka tersebut muncul hanya beberapa hari setelah PMI resmi sektor manufaktur Tiongkok positif, yang menandakan membaiknya kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
 
Sebelumnya, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan kembali dia tidak akan mengesampingkan pilihan apa pun untuk menanggapi pergerakan mata uang yang tidak teratur. Otoritas Jepang melakukan intervensi pada 2022 ketika yen merosot ke level terendah dalam 32 tahun di 152 terhadap dolar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan