Mengutip data Bloomberg, Rabu, 25 September 2024, rupiah hingga pukul 9.50 WIB berada di level Rp15.067 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 120 poin atau setara 0,79 persen dari Rp15.187 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.079 per USD, naik sebanyak 100 poin atau setara 0,65 persen dari Rp15.179 di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali menguat.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.130 per USD hingga Rp15.230 per USD," ujar Ibrahim dikutip dari analisis hariannya.
Baca juga: Rupiah Ditutup Sukses Gilas Dolar AS |
Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh stabil
Ibrahim mengungkapkan, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2024 tetap stabil, akibat terjadi pemangkasan suku bunga BI Rate serta Fed Fund Rate (FFR), pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,06 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
"Proyeksi tersebut cenderung stabil dari realisasi kuartal kedua 2024 yang sebesar 5,05 persen (yoy) di tengah perkembangan global yang terus dinamis," papar dia.
Sejalan dengan kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang melakukan pemangkasan FFR sebesar 50 basis poin (bps) pada pekan lalu. Pada saat yang sama, Bank Indonesia mengambil langkah lebih dahulu dari pada The Fed, dengan pemangkasan 25 bps.
"Kita harap dengan tadi perkembangan FFR yang menurun, akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia," lanjut dia.
Sementara itu, ketidakpastian atau volatilitas di pasar keuangan mulai menunjukkan penurunan dan semakin membaik. aliran modal mulai masuk ke pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN).
Meski arah kebijakan moneter di negara maju, utamanya AS menunjukkan soft landing, Sri Mulyani tetap akan mewaspadai kondisi geopolitik, termasuk perkembangan Pemilu di AS yang akan menentukan arah kebijakan.
Adapun, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada akhir 2024. Sementara secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi sepanjang semester pertama lalu berada di angka 5,08 persen.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melihat seiring dengan mulai berlangsungnya pemangkasan suku bunga acuan, ekonomi mampu tumbuh tetap berada pada rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen, dengan nilai tengah di angka 5,1 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News