Mengacu data Bloomberg, mata uang Garuda itu menguat 4,5 poin atau 0,03 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara mengacu data Yahoo Finance, rupiah lebih kuat sembilan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.180 per USD. Adapun pada pembukaan perdagangan pagi tadi rupiah berada di posisi Rp15.201 per USD.
Baca juga: Pembukaan Perdagangan Pagi: Kurs Rupiah Merekah |
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar AS dipicu oleh rilis pembacaan indeks harga konsumen (IHK) AS terbaru, diperkirakan akan meningkat sedikit di Juli menjadi 3,3 persen. Sementara tingkat inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan akan naik 4,8 persen secara tahunan.
Selain itu, pertemuan Federal Reserve berikutnya pada bulan September dan rilis inflasi yang lemah dapat memperkuat ekspektasi bahwa para pembuat kebijakan akan setuju untuk mengakhiri kenaikan suku bunga.
Pembuat kebijakan Fed telah mengisyaratkan hal ini awal pekan ini, dengan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker menyarankan suku bunga sudah cukup tinggi, menggemakan pandangan Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.160 hingga Rp15.240 per USD," kata Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News