Berdasarkan data Bloomberg, Senin, 26 Februari 2024 rupiah saat penutupan perdagangan berada pada posisi Rp15.630 per USD atau mengalami pelemahan 32,15 poin yang setara 0,21 persen jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 36 poin ata 0,23 persen menjadi Rp15.625 per USD. Adapun pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah masih berada di posisi Rp15.589 per USD.
Sedangkan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke level Rp15.635 per USD dari sebelumnya Rp15.589 per USD.
Baca juga: Sinyal Dovish The Fed Buat Rupiah Tak Bertenaga |
Pasar menantikan data ekonomi AS
Analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, rupiah melemah terhadap dolar AS seiring dengan sikap pasar menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures price index) bulanan Amerika Serikat (AS)."Investor kini sedang menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulanan AS dan data estimasi kedua data PDB kuartal keempat 2023,," kata Reny dilansir Antara.
Investor juga sedang menunggu data penjualan rumah baru dan tertunda, harga rumah Case-Shiller, PMI Chicago, Indeks Manufaktur Fed Dallas, dan perkiraan awal penjualan grosir dan neraca perdagangan barang.
"Data-data ekonomi AS ini akan mempengaruhi pergerakan valas terutama terkait dengan pergerakan indeks dolar AS," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News