Ilustrasi. Foto: MI/Tri Handiyanto
Ilustrasi. Foto: MI/Tri Handiyanto

Bank Mandiri: Debitur Terdampak Covid-19 Kembali Normal

Annisa ayu artanti • 01 April 2024 17:02
Jakarta: Bank Mandiri menyatakan nilai restrukturisasi kredit terdampak covid-19 telah mengalami penurunan yang signifikan. Sebagian besar debitur telah memasuki tahap normalisasi.
 
Hal itu seiring dengan pengumuman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyatakan telah berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak covid-19 per 31 Maret 2024.  
 
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menjelaskan, kondisi usaha para debitur saat ini telah kembali dapat memenuhi kewajiban pembayaran kredit baik cicilan pokok maupun bunga.
 
Pihaknya menilai, berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan dalam rangka penanganan covid-19 tentunya telah mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia yang telah pulih dari pandemi covid-19 hampir di semua sektor.
 
“Saat ini kondisi debitur terdampak covid-19 telah mencapai soft landing, sebelum berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit oleh OJK.” ujar Ali dalam keterangan resminya, Senin, 1 April 2024.
 
Baca juga: Jumlah Restrukturisasi Kredit Covid-19 Terus Turun

Adapun, sektor yang paling terdampak saat pandemi covid-19 di Bank Mandiri antara lain sektor Pengangkutan dan Pergudangan dan Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum.
 
Bank Mandiri, lanjut Ali, akan tetap memantau secara ketat kondisi usaha debitur melalui Early Warning Signal, dan dapat memberikan restrukturisasi lanjutan apabila dibutuhkan.
 
“Khusus untuk debitur yang mendapat restrukturisasi Covid-19 mayoritas sudah masuk ke level normal (sebelum pandemi). Hanya tersisa sedikit di sektor-sektor tertentu,” ungkap dia.

Insentif diambil alih Pemerintah dan OJK 

Ali menyampaikan, pemberian insentif yang sudah diambil oleh Pemerintah dan OJK sudah tepat sehingga kondisi perekonomian relatif lebih cepat pulih.
 
Sejalan dengan kondisi usaha yang membaik, Bank Mandiri optimis kinerja para debitur akan terus tumbuh.
 
“Di Bank Mandiri, Loan at Risk (LaR) sudah lebih rendah dibanding masa pandemi, ini menjadi indikator utama bahwa kita sudah siap tumbuh melampaui posisi sebelum Covid-19,” jelas dia.
 
Sebagai tambahan informasi, sampai dengan Desember 2023, NPL Bank Mandiri secara bank only, telah menurun mencapai 1,02 persen dengan NPL Coverage Ratio yang cukup memadai mencapai 384,36 persen.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan