Pada akhir perdagangan Jumat, kurs rupiah menguat 67 poin atau 0,42 persen menjadi Rp16.196 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.263 per USD.
"Data US Initial Jobless Claims lebih tinggi dari perkiraan untuk pekan yang berakhir pada 31 Mei 2024," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Antara, Jumat, 7 Juni 2024.
Initial Jobless Claims naik menjadi 229 ribu dari 221 ribu pada pekan sebelumnya, menyiratkan pasar tenaga kerja AS yang lebih longgar.
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Sukses Gilas Dolar AS |
Investor menunggu lebih banyak indikator pasar tenaga kerja AS
Investor saat ini cenderung menunggu lebih banyak indikator pasar tenaga kerja AS, yang akan dirilis hari ini, untuk menilai jalur kebijakan moneter bank sentral AS atau The Fed ke depan.
Selain itu, sentimen risk-on muncul kembali di pasar Asia setelah salah satu indikator pasar tenaga kerja AS, ADP Employment Change, mencatatkan angka yang lebih rendah dari perkiraan. Data tersebut membawa harapan bahwa pasar tenaga kerja AS telah melemah.
Rupiah terdampak oleh sentimen tersebut dan terapresiasi sebesar 0,15 persen ke level Rp16.260 per USD pada Kamis.
Investor asing terus mencatatkan net outflow di pasar saham Indonesia pada Kamis, 6 Juni 2024. Investor asing mencatat net outflow sebesar USD36,44 juta, namun IHSG masih naik 0,39 persen menjadi 6.975.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke level Rp16.218 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.279 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News