Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.
Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Selasa Pagi, Rupiah Tersungkur Nyaris Sentuh Level Rp16.300/USD

Husen Miftahudin • 11 Juni 2024 09:33
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan, dan hampir menyentuh level Rp16.300 per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 11 Juni 2024, rupiah hingga pukul 09.10 WIB berada di level Rp16.297 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 15 poin atau setara 0,09 persen dari Rp16.282 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.294 per USD, turun 30 poin atau setara 0,12 persen dari Rp16.274 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali melemah.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.270 per USD hingga Rp16.330 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis harian.
 
Baca juga: Jokowi: Dolar Tembus Rp16.300/USD Masih Posisi yang Baik
 

Utang jatuh tempo pemerintah capai Rp800,33 triliun


Utang jatuh tempo pemerintah pada 2025 mencapai Rp800,33 triliun. Meski utang pemerintah jatuh tempo yang cukup besar kerap menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran, namun utang tersebut tetap dalam koridor aman dengan beberapa catatan.
 
Misalnya, asalkan negara tetap kredibel, persepsi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baik, serta kebijakan fiskal ekonomi hingga politik tetap stabil. 
 
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merinci utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2025 sebesar Rp800,33 triliun terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo senilai Rp705,5 triliun dan pinjaman jatuh tempo sebesar Rp94,83 triliun.
 
Jatuh tempo utang pemerintah yang besar adalah akibat dari pandemi covid-19. Ketika itu, Indonesia butuh hampir Rp1.000 triliun belanja tambahan, sementara penerimaan negara turun 19 persen karena ekonominya berhenti.
 
Sedangkan, penarikan utang tersebut dilakukan melalui skema burden sharing bersama Bank Indonesia (BI) agar neraca BI tetap baik, fiskalnya tetap kredibel, politik juga acceptable dengan menggunakan surat utang negara yang maturitasnya maksimum tujuh tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan