Presiden Joko Widodo saat ultah Hipmi. Foto: Medcom.id
Presiden Joko Widodo saat ultah Hipmi. Foto: Medcom.id

Jokowi: Dolar Tembus Rp16.300/USD Masih Posisi yang Baik

Fetry Wuryasti • 10 Juni 2024 21:42
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai harga rupiah pada Rp16.300 per USD masih merupakan posisi yang baik.
 
"Ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara. Tapi menurut saya kalau masih di angka Rp16.200-Rp16.300 masih posisi yang baik," kata Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi), di Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
 
Alasannya, semua negara memang sedang mengalami tekanan nilai tukar terhadap dolar yang semakin perkasa.

"Semua negara sekarang ini mengalami hal yang sama, mengalami hal yang sama tertekan oleh yang namanya dolar kursnya," kata Jokowi.
 
Sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakin pemerintah sedang melakukan upaya mengatasi tekanan nilai tukar rupiah.
 
"Dalam hal ini Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Pasti akan dilakukan exercise agar semuanya bisa ada jalan tengah untuk kebaikan ekonomi bangsa kita," kata Bahlil, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
 
 
Baca juga: Jokowi: Bonus Demografi Jadi Tantangan Anak Muda Indonesia

Pasar fokus pertemuan The Fed


Terpisah, pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS melanjutkan kenaikan dari pekan lalu setelah laporan nonfarm payrolls yang kuat menunjukkan para investor secara tajam mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada September.
 
"Pasar fokus pada pertemuan Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga akan dirilis pada Rabu. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin, 10 Juni 2024.
 
Isyarat apapun mengenai kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama setelah tanda-tanda ketahanan inflasi AS dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini.
 
Sejumlah pejabat Fed telah memperingatkan bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan