Mengacu data Bloomberg, Senin, 19 Februari 2024 rupiah melemah 1,5 poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.625 per USD.
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.619 per USD. Pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup pada level Rp15.614 per USD.
Pada hari ini rupiah akan diperdagangkan di level Rp15.609 hingga Rp15.650 per USD.
Baca juga: Faktor Ekonomi AS Membuat Rupiah Melemah |
Indeks harga produsen AS naik
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS di awal pekan karena data indeks harga produsen (IHP) Amerika Serikat (AS) naik lebih dari perkiraan."Dolar AS menguat setelah indeks harga produsen AS naik lebih dari perkiraan," kata Josua kepada Antara.
Josua menuturkan IHP AS pada Januari 2024 meningkat menjadi 0,3 persen month on month (mom), lebih tinggi dari ekspektasi 0,1 persen mom, dan naik dari bulan sebelumnya, -0,1 persen mom.
Secara tahunan, indeks harga produsen AS sedikit turun menjadi 0,9 persen year on year (yoy) dari 1,0 persen yoy. IHP AS yang lebih tinggi pada Januari 2024 didorong oleh kenaikan harga di sektor jasa.
Pelaku pasar juga menantikan kejelasan waktu penurunan suku bunga kebijakan AS atau Fed Funds Rate (FFR) pada 2024.
Sepanjang pekan lalu, rupiah sempat menguat di awal pekan, namun kemudian melemah usai pemilihan umum (pemilu) RI, sejalan dengan menurunnya kinerja ekspor Indonesia akibat melemahnya permintaan batu bara Tiongkok pada Januari 2024.
Pada Januari 2024, ekspor Indonesia sebesar USD20,52 miliar, turun 8,34 persen dibanding Desember 2023 (mom) atau turun 8,06 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News