Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: MI/Raja Suhud.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: MI/Raja Suhud.

Kecewa Penyaluran Kredit ke Industri Pariwisata, Bos LPS: Masa Cuma Rp128 Triliun?

Antara • 16 Desember 2023 15:30
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, hingga September 2023, penyaluran kredit perbankan ke industri pariwisata mencapai Rp128,2 triliun.
 
"Penyaluran kredit perbankan ke sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan minuman yang merupakan bagian dari industri pariwisata per September 2023 mencapai Rp128,2 triliun atau tumbuh 4,57 persen (yoy), yang tertinggi sejak Agustus 2021," kata Purbaya dalam acara Malam Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia di Jakarta, Sabtu, 16 Desember 2023.
 
Purbaya menilai angka tersebut masih terlalu kecil. Seharusnya penyaluran kredit perbankan untuk pariwisata Tanah Air mampu mencapai di atas Rp500 triliun.
 
Hal itu mengingat besarnya potensi industri pariwisata mulai dari sektor perhotelan, transportasi, hingga variasi destinasi wisata. Bisnis-bisnis tersebut membutuhkan dukungan finansial dari perbankan dalam pengembangan infrastruktur, perbaikan layanan, dan meningkatkan kualitas produk pariwisata secara keseluruhan.
 
"Kalau kita lihat total DPK (Dana Pihak Ketiga) sekitar Rp8.000 triliun, kalau LDR (Loan to Deposit Ratio) sebesar sekitar Rp7.700 triliun, jadi Rp128 triliun itu masih terlalu kecil," ujarnya.
 
Adapun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DPK perbankan tercatat sebesar Rp8.147 triliun dengan rasio simpanan terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) sebesar 83,92 persen.
 
Baca juga: Ini Daftar Acara dan Program Seru Sambut Libur Akhir Tahun
 

Pemerintah diminta pecut pengembangan pariwisata

 
Terkait hal tersebut, LPS mendorong industri perbankan untuk menyalurkan kredit ke industri-industri yang berkaitan dengan sektor pariwisata Indonesia.
 
Purbaya memproyeksikan ke depannya, penyaluran kredit ke sektor pariwisata akan tumbuh lebih tinggi mengingat kondisi perekonomian yang telah pulih pasca pandemi covid-19.
 
Namun bagaimanapun juga, menurutnya, kebijakan pemerintah masih memainkan peran vital untuk mampu mengembangkan pariwisata Indonesia.
 
"Kalau didorong, bisa lebih cepat lagi (pertumbuhan kredit), tergantung fokus program pemerintah seperti apa, saya pikir saat ini (kebijakan) sudah bagus, tapi saya pikir bisa lebih cepat lagi," pinta Purbaya.
 
Purbaya juga menyampaikan industri pariwisata merupakan salah satu sumber devisa bagi Indonesia melalui aktivitas ekspor jasa.
 
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), industri pariwisata menghasilkan devisa mencapai USD6,72 miliar pada 2022.
 
Tren positif tersebut berlanjut hingga 2023, dimana industri itu telah menghasilkan penerimaan devisa mencapai USD6,08 miliar hanya dalam semester I-2023.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan