Gedung BFI FInance. FOTO: BFI Finance
Gedung BFI FInance. FOTO: BFI Finance

BFI Finance Bukukan Laba Bersih Rp1,3 Triliun di Kuartal III-2022

Angga Bratadharma • 27 Oktober 2022 16:47
Tangerang Selatan: PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat penyaluran pembiayaan baru (booking) mencapai Rp13,7 triliun hingga September 2022 atau tumbuh 48,3 persen tahun ke tahun (yoy). Nilai booking ini turut mengatrol penguatan laba setelah pajak sebesar 64,5 persen yoy atau menjadi Rp1,3 triliun dari Rp796 miliar pada periode yang sama.
 
Dari sisi pertumbuhan aset, BFI Finance mencatat sebesar Rp20 triliun atau tumbuh 36,6 persen yoy. Pencapaian ini melampaui nilai aset perusahaan tertinggi di masa prapandemi, yaitu Rp19,1 triliun per 31 Desember 2018. Berkat pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien, nilai pendapatan juga terkerek 29,6 persen (yoy) menjadi Rp3,8 triliun.
 
Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono mengatakan sektor riil yang kembali aktif bergerak serta pemerintah yang mampu menjaga kestabilan politik dan ekonomi membuat atmosfer konsumsi masyarakat masih tumbuh. Hal ini mendorong pertumbuhan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan kondisi tahun lalu.

"Namun, kami akan tetap menjalankan kelolaan manajemen risiko dengan kehati-hatian dan menjaga kualitas aset," ujar Sudjono, dalam Public Expose 2022 BFI Finance, Kamis, 27 Oktober 2022.
Baca: Erick Thohir Minta Pengusaha Hapus Kesenjangan Perusahaan Besar dan UMKM

Untuk NPF, lanjutnya, BFI Finance mencatat masih stabil di rasio bruto 1,09 persen. Persentase ini menempatkan BFI Finance kembali di angka yang masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Agustus 2022 sebesar 2,60 persen.
 
NPF coverage terhitung mencapai 4,2 kali diimbangi dengan proses penagihan berbasis sistem yang efisien dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dari sisi penyisihan atau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Pencadangan ini masih lebih besar dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar 2,2 kali.
 
Dari total piutang yang dikelola sebesar Rp18,4 triliun, tambahnya, portofolio pembiayaan BFI Finance masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2 persen atau ekuivalen dengan Rp12,5 triliun.
 
Disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin dengan porsi 12,7 persen, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3 persen, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebanyak 2,8 persen, serta pembiayaan syariah dan lainnya 5,0 persen.
 
Seiring dengan geliat aktivitas dan ekonomi masyarakat, lanjutnya, restrukturisasi konsumen juga turut melandai dengan nilai restrukturisasi tersisa sebesar 2,9 persen dari nilai total piutang pembiayaan. Sebanyak 77,1 persen dari sisa restrukturisasi tersebut turut dilaporkan telah kembali ke pembayaran normal.
 
Lebih lanjut, Sudjono mengatakan, penghujung triwulan tiga ditutup apik dengan ditandatanganinya perjanjian kredit sindikasi senilai Rp1,6 triliun pada 23 September. Dalam penandatanganan perjanjian kredit sindikasi tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow.
 
Fasilitas ini digunakan untuk mendukung aktivitas pembiayaan di seluruh wilayah operasional perusahaan di Indonesia. Kerja sama ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan para bank sebagai mitra bisnis dalam memberikan pendanaan kepada BFI Finance.
 
"BFI Finance bersyukur dapat mempertahankan tren positif yang dicapai dan berharap dapat terjaga momentumnya hingga akhir 2022. Dengan demikian, perusahaan dapat mencatatkan rekor pertumbuhan total aset dan laba bersih sepanjang 2022," pungkas Sudjono
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan