Garuda Indonesia. Foto: Airbus
Garuda Indonesia. Foto: Airbus

Garuda Indonesia Kantongi Persetujuan Penambahan Modal pada RUPSLB Lanjutan

Annisa ayu artanti • 14 Oktober 2022 15:28
Jakarta: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memperoleh restu penambahan modal usaha pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini. RUPSLB dihadiri oleh 23.007.965.994 lembar saham atau 88,87 persen dari keseluruhan pemegang saham.  
 
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan berhasil memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk sejumlah agenda aksi korporasi dalam kaitan penambahan modal usaha diantaranya melalui persetujuan pemegang saham untuk Melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68.072.851.377 lembar saham (PMHMETD).
 
Selain itu Garuda Indonesia juga mengantongi izin untuk melakukan konversi utang perseroan kepada kreditur sehubungan dengan Putusan Homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 22.970.514.286 lembar saham melalui penambahan modal tanpa memberikan HMETD dengan total utang yang akan dikonversi adalah maksimal Rp4,2 triliun menjadi saham mengacu pada ketentuan  POJK 14/2019.
 
Baca juga: Garuda Optimistis Raih Untung Lebih dari Rp57 Triliun, Pede Banget!

"Persetujuan yang telah diberikan pemegang saham melalui gelaran RUPSLB Lanjutan menjadi milestone penting dalam upaya perseroan untuk terus mengakselerasikan misi transformasi kinerja yang salah satunya kami perkuat melalui langkah restrukturisasi maupun berbagai kebijakan strategis penyehatan kinerja usaha secara jangka panjang," jelas Irfan dalam keterangan tertulis, Jumat, 14 Oktober 2022.
 
Lebih lanjut, Irfan juga menyampaikan, RUPSLB Lanjutan tersebut turut menyetujui pengeluaran saham seri C yang memiliki hak-hak atas saham sama dengan klasifikasi saham seri B dengan nilai nominal serendah-rendahnya Rp182 per lembar saham. 
 
RUPSLB Lanjutan tersebut juga turut menyetujui terkait sejumlah aspek tata kelola Perseroan terkait dengan pemberian kuasa dan kewenangan Direksi maupun Dewan Komisaris untuk melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan tindak lanjut pelaksanaan Penambahan Modal Perseroan.
 
"Hasil ini mempertegas komitmen perseroan terhadap realisasi rencana perdamaian yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari mayoritas kreditur melalui putusan hasil homologasi PKPU pada Juli 2022 lalu. Sehingga kami berharap hasil putusan RUPSLB Lanjutan ini, akan dapat mengakselerasikan proses transformasi kinerja utamanya melalui restrukturisasi yang diharapkan dapat rampung pada akhir 2022 ini dan tahun depan diproyeksikan akan menjadi momentum penting bagi Perusahaan mewujudkan misi dalam menjadi entitas bisnis yang lebih sehat, kompetitif, dan profitable," kata Irfan.
 
Irfan lebih lanjut menambahkan, perseroan juga akan mengoptimalkan penambahan modal kerja ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, utamanya untuk kebutuhan maintenance dan restorasi armada serta turut mencakup bahan bakar, biaya sewa pesawat hingga biaya penunjang lainnya. 
 
"Hal ini diharapkan mampu memperkuat outlook kinerja usaha Perseroan jelang transisi masa endemi mendatang," ucap Irfan. 
 
Adapun komposisi penambahan modal tersebut nantinya termasuk rencana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Perseroan yang sebelumnya telah dialokasikan sebesar Rp7,5 triliun oleh Pemerintah dalam Cadangan Pembiayaan Investasi sebagaimana akan ditetapkan kembali dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan