Jakarta: PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) membukukan laba sebesar Rp517,20 miliar hingga Oktober 2025. Angka tersebut melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,95 miliar.
Direktur Utama BNC Eri Budiono mengatakan capaian tersebut merupakan hasil pengendalian risiko yang disiplin dan perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan operasional.
“Transformasi digital BNC telah memasuki fase yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang,” ujar Eri, Selasa, 16 Desember 2025.
Lonjakan laba ini mencerminkan operasional perbankan yang semakin matang serta keberhasilan Perseroan dalam menjaga kualitas aset secara berkelanjutan.
Dari sisi efisiensi, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di level 82,83 persen pada Oktober 2025, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya dan membaik signifikan dari 99,75 persen pada Oktober 2024.
Net Interest Margin (NIM) tercatat 14,74 persen, sedikit turun dibandingkan September 2025, namun tetap mencerminkan margin yang terjaga. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL Gross) membaik menjadi 2,89 persen dari sebelumnya 3,74 persen pada Oktober 2024.
| Baca juga: BNC Perluas Ekosistem Digital, Fokus Genjot Dana Murah |
Capital Adequacy Ratio (CAR) BNC meningkat menjadi 47,77 persen per Oktober 2025, naik 11,88 poin persentase secara tahunan. Struktur permodalan yang kuat ini dinilai memberikan ruang yang memadai bagi bank untuk mendukung ekspansi yang berkualitas.
Penyaluran kredit tercatat Rp7,40 triliun, turun 14,16 persen YoY, sejalan dengan strategi bank yang lebih selektif dan berhati-hati dalam penyaluran pembiayaan.
Meski demikian, produk Neo Loan atau Neo Pinjam melalui aplikasi neobank mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 139 persen secara tahunan.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC berada di posisi stabil sebesar Rp13,60 triliun hingga Oktober 2025. Stabilitas ini mencerminkan kepercayaan nasabah yang tetap terjaga terhadap layanan perbankan digital BNC.
Selain memperkuat layanan transaksi, simpanan, investasi, dan pembiayaan, BNC juga memperluas kerja sama strategis, termasuk melalui produk tabungan hijau Neo Green bersama WWF-Indonesia serta kemitraan bancassurance dengan PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk.
Ke depan, BNC menargetkan pengembangan layanan yang relevan bagi seluruh segmen nasabah dengan tetap menjaga kualitas kredit dan nilai tambah dari inovasi digital.
Per Oktober 2025, total aset BNC tercatat sebesar Rp18,49 triliun, tumbuh 0,34 persen dibandingkan September 2025 dan meningkat 3,01 persen secara tahunan (year on year/YoY). Modal inti juga menguat menjadi Rp4,00 triliun, naik 20,06 persen YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di