Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Survei: Perempuan Lebih Disiplin dalam Mengelola Keuangan

Achmad Zulfikar Fazli • 08 Maret 2022 16:14
Jakarta: Perempuan dinilai lebih disiplin dan lebih detail dalam mengelola keuangan ketimbang laki-laki. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC).
 
Head of KIC, Adek Media Roza, mengatakan survei dilakukan pada 6-12 September 2021, untuk mengetahui gambaran pengelolaan keuangan dan investasi pada kelompok perempuan. Survei melibatkan 5.204 responden dengan 2.288 dari responden merupakan perempuan.
 
"Ada persamaan dan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Persamaannya adalah kondisi keuangan dan prioritas belanja," ujar Adek dalam webinar bertema "Woman Leaders Forum 2022: Women's Financial and Investment Attitude", Selasa, 8 Maret 2022.

Adek menjelaskan perbedaan antara perempuan dan laki-laki ialah dari sisi menabung. Sebanyak 42 persen responden perempuan menabung, dan hanya 33 persen responden laki-laki yang menabung.
 
Perempuan, terang Adek, akan menyimpan uang untuk modal usaha. Dalam perilaku investasi, perempuan juga dinilai jauh lebih tinggi melihat masa depan ketimbang laki-laki.
 
"Untuk mengambil keuntungan jangka pendek, hanya sedikit 25,9 persen. Sementara kelompok laki-laki lebih memilih mendapatkan keuntungan jangka pendek," ujar dia.
 
Baca: Cara Meraih Kebebasan Finansial di Usia Muda
 
Sementara itu, VP Institutional Funding Investree Dhannie Ullyza Zawir menjelaskan pola peminjaman uang dan investasi kelompok perempuan dan laki-laki. Data Investree menyebutkan dari sisi peminjam atau borrower untuk usaha, persentase peminjam perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.
 
"Lebih banyak perempuan yang berani mengajukan pendanaan untuk usaha. Terutama ritel produk, dalam hal ini micro finance," kata Dhannie.
 
Dhannie mengungkapkan data platform Investree saat memulai bisnis di 2017, jumlah peminjam perempuan awalnya hanya tiga orang dengan total pinjaman Rp165 juta. Di tahun yang sama, jumlah peminjam laki-laki sebanyak enam orang dengan total pinjaman Rp505 juta.
 
Data dasar di platform Investree sampai dengan 2021, porsi sekitar 69 persen atau Rp36,7 miliar diberikan kepada 7.887 peminjam perempuan. Kemudian, 31 persen atau sekitar Rp16,5 miliar diberikan kepada 524 peminjam laki-laki.
 
Dari sisi pemberi pinjaman (lendor) investor pada 2017, jelas Dhannie, laki-laki menginvestasikan 66 persen porsi untuk ritel lendor. "Dalam pengajuan pendanaan porsi perempuan lebih banyak, tapi investasi justru laki banyak menjadi lendor," kata dia.
 
Untuk non performing loan (NPL), lanjut dia, debitur perempuan ada di level 3,48 persen dari total portofolio. Sementara itu, laki-laki sekitar 45,5 persen.
 
Menurut dia, hal itu dipengaruhi total peminjam perempuan yang bertambah cukup signifikan. "Yang menarik di masa pandemi. Kemajuan borower perempuan malah jadi lebih bagus. NPL menjadi lebih kecil 0,15 persen dan laki-laki kualitas loan aset memburuk. Teori rating loan quality menjadi 80 persen," papar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan