Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan, sejak tahun lalu Unilever Indonesia fokus menjalankan lima prioritas strategis untuk mendorong pertumbuhan, yaitu:
- Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama.
- Memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment.
- Memperkuat kepemimpinan di channel utama (general trade dan modern trade) dan channel masa depan (e-commerce).
- Penerapan e-everything di semua lini bisnis.
- Tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.
Adapun kinerja Unilever Indonesia (UNVR), dari perspektif jangka panjang, potensi pertumbuhan bisnis, potensi pendapatan, juga kinerja fundamental dan dari bottom line, diproyeksikan masih akan positif dan menjanjikan.
"Sebenarnya hal tersebut dipengaruhi adanya katalis positif, seperti membaiknya kinerja sektor konsumsi di Tanah Air seiring pemulihan ekonomi, diiringi peningkatan mobilitas penduduk secara umum," ucap analis yang juga Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, saat dihubungi, dikutip Rabu, 26 April 2023.
Baca juga: Momentum B20 Summit, Unilever Indonesia Terapkan Prinsip Ini dalam Berbisnis |
Sektor konsumer masih akan tumbuh, asal..
Hanya saja, ia juga menggarisbawahi potensi risiko eksternal yakni tekanan inflasi yang khususnya dialami Indonesia. Tapi selama inflasi masih dijaga baik, stabilitas terjamin, kinerja sektor konsumer masih akan tetap tumbuh produktif."Saya pikir tentunya bisa memberikan katalis positif bagi UNVR, dalam rangka menjaga kinerja, daya beli konsumsi," ucap Nafan.
Sementara itu, kata Nafan, menilik inflasi inti, trennya masih positif dan masih kisaran yang ditetapkan BI yakni 2-3 persen atau 3 persen plus 1 persen, dan 3 persen minus 1 persen. Dia menjelaskan, sejauh ini, dari indeks keyakinan konsumen, terlihat masih optimis, dengan indeks masih di atas 100, tanda optimisme terkait perkembangan perekonomian Indonesia ke depan.
"Sebenarnya juga UNVR berkomitmen menciptakan inovasi produk baru untuk menunjang kinerjanya, karena kompetisi sektor konsumsi untuk produk yang sama, dinamis dan kompetisi begitu ketat. Positifnya, UNVR memiliki komitmen berinovasi lewat produk-produk/merek baru dan juga dari sisi promosinya juga oke, sehingga akan mendukung kinerja laba bersih ke depannya," jelasnya.
Pendorong kinerja kuartal I
Merujuk pada rilis kinerja kuartal I-2023 belum lama ini, Unilever Indonesia menyampaikan inovasi yang berdampak dan portofolio yang solid di semua segmen menjadi pendorong kinerja kuartal I-2023 yang mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp10,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun."Sebagian besar kategori produk secara efektif meraih share yang lebih baik di tengah ketatnya persaingan, profitabilitas kami pada kuartal pertama tahun ini juga meningkat dibandingkan kuartal tiga dan empat tahun lalu," tambah Ira.
Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti menilai UNVR sudah tepat dalam melakukan efisiensi, termasuk dari sisi beban keuangan, di tengah kenaikan suku bunga. Desy menilai, secara bisnis, UNVR masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain dari kenaikan bahan baku, juga beban marketing. Di sisi lain, efisiensi dan pengelolaan solvabilitas juga akan memperbaiki kinerja UNVR.
Kenaikan daya beli, juga pemulihan ekonomi diharapkan mendorong kinerja UNVR. Sejauh ini, kebijakan, strategi dan kemampuan manajemen bisa memberikan optimisme terhadap kinerja UNVR dalam jangka panjang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News