Emiten Gunung Raja Paksi Bertransformasi di Tengah Pandemi. Foto: dok GRP.
Emiten Gunung Raja Paksi Bertransformasi di Tengah Pandemi. Foto: dok GRP.

RUPS GGRP: Di Tengah Pandemi, Perseroan Tumbuh Signifikan 56,9%

Medcom • 20 Agustus 2021 20:57
Jakarta: Di tengah pandemi covid-19, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) tumbuh 56,9 persen. Pertumbuhan yang signifikan itu diumumkan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) di Kantor Pusat Perseroan di Cibitung, Bekasi, Jumat, 20 Agustus 2021.
 
RUPS telah menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. "Keberhasilan ini kami capai pada saat pandemi covid-19," kata Presiden Direktur GGRP, Abednedju Sangkaeng, melalui keterangan tertulis. 
 
Sekalipun penjualan menurun karena merosotnya permintaan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi karena pandemi, perseroan masih bisa mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. "Khususnya pada sektor infrastruktur yang merupakan sektor hilir atau pengguna produk perseroan," lanjut dia. 

Dalam RUPS juga disampaikan bahwa salah satu strategi yang dilakukan perseroan adalah dengan melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi arus barang dan kas. Karena efisiensi tersebut, kata Sangkaeng, perseroan mampu bertahan di tengah pandemi sepanjang 2020. 
 
"Selain itu, perseoran juga berhasil menurunkan rugi bersih. Dibandingkan 2019 yang merugi US$20,7 juta, kerugian pada 2020 berhasil ditekan hingga US$ 8,9 juta," katanya.
 
Perseroan, imbuhnya, juga fokus kepada produk–produk baja yang menjadi andalan penjualan yang sifatnya fast moving dengan high margin. “Selain itu, juga mengurangi dan menekan persediaan sebesar 35% serta melakukan proses produksi make to order daripada make to stock,” jelasnya.
 
Ia optimistis industri baja ke depan akan jauh lebih baik. Apalagi dengan meningkatnya volume penjualan baja mulai dari kuartal ke-3 2020. Hal ini diiringi dengan meningkatnya harga jual produk hingga hampir 50% di kuartal ke-4 2020. Peningkatan harga jual ini masih terus berlanjut pada tahun 2021. 
 
"Ada harapan pada 2021. Diperkirakan industri baja akan rebound dan memberikan kontribusi yang positif," kata Sangkaeng.
 
Baca: Produksi Baja Naik 35,73%, Tekan Kerugian Gunung Raja Paksi
 
Melalui RUPS yang dilakukan secara hybrid, yakni pertemuan fisik dengan prokes yang ketat dan daring melalui eKSEI, perseroan juga menyetujui susunan baru dewan direksi. Hal ini terkait pengunduran diri dua direksi PT Gunung Raja Paksi Tbk, yakni Philippe Mathieu Lefevre dan Budi Raharjo Legowo. 
 
"Perseroan menyetujui pengunduran diri tersebut terhitung sejak ditutupnya rapat. Dengan memberikan pembebasan, pemberesan, dan pelepasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan yang dilakukan selama masa jabatan mereka," kata Sangkaeng.
 
Dengan demikian, susunan direksi GGRP mengalami perubahan. Presiden Direktur dijabat Abednedju Sangkaeng. Posisi direktur masing-masing dijabat oleh Biplab Kumar Dutta, Fedaus, dan Harianto. 
 
Untuk Dewan Komisaris, jabatan Presiden Komisaris dipegang Tony Taniwan. Masing-masing komisaris adalah Kimin Tanoto dan Edward Hasan. Untuk Komisaris Independen dijabat Ardiansyah Parman dan Slamet Budi Hartadji.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan