Presiden Direktur GGRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menyebutkan produksi baja pada kuartal II-2020 meningkat menjadi 292.555 MT dari kuartal sebelumnya sebesar 215.536 MT.
Menurut Sangkaeng peningkatan produksi berkat kerja keras perusahaan. Hal ini kemudian menekan kerugian yang dicatatkan perusahaan yakni dari USD11,74 juta pada kuartal II-2020 menjadi USD4,15 juta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami bersyukur, dalam situasi tidak mudah, berhasil memperbaiki net loss pada kuartal III-2020," ucapnya dalam public expose virtual, Kamis, 10 Desember 2020.
Ia menjelaskan persediaan dana perseroan per 30 September 2020 sebesar USD170,03 juta, lebih rendah 37 persen dibandingkan 30 Desember 2019 yang sebesar USD263,67 juta. Persediaan dana yang lebih rendah ini disebabkan karena pembelian yang rendah pada 2020.
"Hal itu juga sesuai dengan strategi perseroan di 2020, yaitu dengan menjaga arus kas lebih positif dan menjaga likuiditas perseroan," terangnya.
Begitu pula dengan aset tetap, perseroan mencatat aset yang dimiliki pada 30 September 2020 lebih USD753,76 juta posisi 31 Desember 2019 yang sejumlah USD677,17 juta.
"Aset tetap tersebut berasal dari pengakuan Right of Use atas implementasi atas aset dari implementasi PSAK 73," sebutnya.
Sementara untuk pinjaman jangka pendek, GGRP mencatat sebesar USD41,23 juta pada 30 September 2020. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan sejumlah USD200,47 juta pada 31 Desember 2019 karena pembelian persediaan yang lebih rendah.
Selain itu, terdapat pergeseran persediaan pembelian dari pinjaman jangka pendek menjadi utang usaha.
"Dan timbulnya liabilitas sewa sejumlah USD64,79 juta pada 30 September 2020 merupakan representasi sewa aset berasal dari implementasi PSAK 73," pungkasnya.