Bisnis properti yang dijalankan BSBK. Foto: dok BSBK.
Bisnis properti yang dijalankan BSBK. Foto: dok BSBK.

Ditopang Kinerja, BSBK Optimistis Prospek Saham Positif

Husen Miftahudin • 09 November 2022 14:17
Jakarta: PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), emiten yang bergerak di bidang properti dan real estat, mengalami auto reject atas (ARA) pada saat perdagangan perdana. Harga saham BSBK mengalami kenaikan hingga 35 persen.
 
Dalam aksi korporasi ini, Wulandari Bangun Laksana melepas sebanyak 2,750 miliar lembar saham atau setara 12,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca-IPO. Adapun harga saham IPO BSBK sebesar Rp100 per saham. Dengan demikian, perseroan dapat menghimpun dana sekitar Rp275 miliar.
 
Usai sukses melantai di Bursa, perusahaan yang berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut siap memacu kinerja dengan merealisasikan sejumlah rencana bisnis. Manajemen perseroan pun optimistis prospek saham ke depan tetap positif.
 
"Konsep pengembangan kami adalah pengembangan properti berskala besar yang terdiri dari ritel, hunian dan area komersial dalam sebuah komplek bangunan yang dirancang dengan mengusung tema One Stop Living," kata Direktur Operasional Wulandari Bangun Laksana Tjia Daniel Wirawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 November 2022.

Tjia menjelaskan, pihaknya membangun kerja sama yang baik dengan stakeholder. Mulai dari pemegang saham, pelanggan, penyedia/penyalur, karyawan, pemerintah dan lingkungan. Wulandari Bangun Laksana juga menambah nilai perusahaan.
 
Baca juga: Perusahaan Properti BSBK Alami Kelebihan Permintaan dalam IPO

 
"Dari semua bisnis yang dijalankan, Wulandari Bangun Laksana pada 2019 hingga Maret 2022 mengalami kecenderungan peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya penilaian kembali atas aset tetap dan aset properti investasi yang dimiliki perseroan," papar dia.
 
Tjia mengemukakan, BSBK secara fundamental menunjukkan performa positif dan daya tahan sebelum dan selama pandemi. Rasio EBITDA margin perseroan misalnya, dari 2019 hingga 2021 masing-masing tercatat sebesar 3,5 persen, 29,4 persen, dan 494,3 persen. Perseroan juga mencatatkan Return on Assets (ROA) pada 2019-2021 masing-masing sebesar minus 7,68 persen, minus 11,19 persen, serta 55,81 persen.
 
"Kami optimistis, saham BSBK ke depan sangat menarik untuk investor selain fundamental yang bagus dan berkesinambungan. Status perusahaan yang sedang dalam mode ekspansi, serta prospek pengembangan bisnis juga terbuka lebar," paparnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan