Kenaikan ini tak terjadi begitu saja. Ada kombinasi sentimen kuat dari pasar global yang mendorong harga Bitcoin kembali ngebut.
Mulai dari arus dana investor institusi, tren akumulasi dari pelaku pasar, hingga harapan turunnya suku bunga The Fed.
Diserbu investor besar, Bitcoin makin perkasa
Salah satu faktor utama yang mendongkrak harga Bitcoin adalah masuknya dana dari para investor institusional, termasuk manajer aset kelas dunia.“Masuknya investasi dari institusi besar seperti aset manager global memperkuat posisi Bitcoin di pasar. Data Coinglass dan The Block menunjukkan sepanjang bulan Mei ini hanya terdapat dua hari di mana aliran dana masuk neto ETF Bitcoin spot AS membukukan angka negatif, yakni pada tanggal 6 dan 13,” jelas Analyst Reku Fahmi Almuttaqin dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Mei 2025.
Kehadiran investor besar dari Amerika Serikat ini memberi sinyal kuat kepada investor ritel bahwa Bitcoin punya masa depan cerah. Permintaan naik, harga pun ikut terkerek.
Baca juga: Kripto Makin Dilirik! Transaksi Capai Rp32 Triliun, Bitcoin Jadi Magnet Baru |
Harapan turunnya suku bunga The Fed jadi pemicu tambahan
Kondisi ekonomi global juga turut membentuk tren positif Bitcoin. Terutama karena pasar berspekulasi bahwa bank sentral AS (The Fed) mungkin akan segera menurunkan suku bunga acuannya.“Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu spekulasi terhadap potensi penurunan suku bunga acuan. Diturunkannya suku bunga akan cenderung memperlemah nilai dolar AS dan mendorong investor mencari aset lindung nilai alternatif seperti Bitcoin, Ethereum, dan Emas,” tambah Fahmi.
Sinyal on-chain, investor masih pegang kuat
Dari sisi teknikal, indikator on-chain juga menunjukkan bahwa pasar sedang dalam fase akumulasi sehat. Banyak investor yang membeli Bitcoin di harga tinggi dan belum melakukan penjualan.“Data dari Glassnode menunjukkan Realized Cap Bitcoin menyentuh rekor tertinggi, menandakan banyaknya investor baru yang masuk di harga tinggi dan belum mengambil keuntungan,” jelas Fahmi.
Artinya, pelaku pasar cenderung optimistis dan masih menahan aset mereka, memberi peluang lanjutan untuk reli harga Bitcoin.
Apakah Bitcoin bisa menuju USD120.000?
Secara teknikal, Bitcoin berada dalam pola konsolidasi yang sehat dan menunjukkan sinyal bullish.“Secara teknikal, pergerakan harga Bitcoin selama satu bulan terakhir memperlihatkan pola konsolidasi yang sehat. Setiap kali harga terkoreksi, aksi beli segera mendominasi. Jika Bitcoin mampu bertahan di atas USD105.000 dalam beberapa hari ke depan, potensi breakout menuju USD110.000 hingga USD120.000 semakin terbuka,” ungkap Fahmi.
Beberapa lembaga keuangan global seperti Standard Chartered dan JP Morgan juga memproyeksikan Bitcoin bisa menembus USD120.000 pada kuartal II-2025, jika tren positif ini terus bertahan.
“Investor dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi harga jangka pendek, mengingat indikator RSI mulai memasuki area overbought dan terdapat resistance kuat di area ATH sebelumnya,” ujar Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News