Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Fenomena FOMO dan YOLO Bisa Jadi Jerat Paylater

Annisa ayu artanti • 03 Maret 2025 15:14
Jakarta: Paylater semakin digemari masyarakat sebagai metode pembayaran andalan, terutama generasi muda.
 
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan Paylater sebesar 61,90 persen secara tahunan (per November 2024).
 
Sedangkan dari sisi pengguna, Kredivo dan Katadata Insight Center mengungkap bahwa 70,4 persen pengguna Paylater berasal dari kelompok usia 18–35 tahun.
 
Psikolog Klinis Disya Arinda, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis, mengingatkan generasi muda untuk memperhatikan kondisi psikologis sebelum dan saat menggunakan Paylater.
 
“Generasi muda cenderung lebih rentan terhadap keputusan impulsif ataupun tren jangka pendek yang dapat mempengaruhi keputusan finansial," katanya dalam keterangan tertulis.
 
Baca juga: Jangan Kalap! Ini Cara Bijak Pakai Paylater Biar Nggak Jadi Beban

Fenomena FOMO dan YOLO

Gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) sering membuat anak muda terjebak dalam pola konsumtif yang berlebihan.
 
Sebuah riset GlobalWebIndex menunjukkan bahwa 62 persen individu yang mengalami FOMO berusia 16-34 tahun. Bahkan, penelitian dari OCBC mengungkap bahwa 80 persen generasi muda rela mengeluarkan uang lebih demi mengikuti gaya hidup teman.
 
Kalau penggunaan Paylater didorong oleh FOMO dan YOLO tanpa perhitungan, ini bisa memicu stres finansial dan gangguan mental well-being. Alih-alih membantu, Paylater justru bisa menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.

Pentingnya perhatikan kondisi psikologis sebelum gunakan Paylater

Lalu, bagaimana cara supaya penggunaan Paylater akan memberi dampak positif dan tidak menimbulkan tekanan psikologis? Simak tips dari Kredivo dan Disya Arinda:
 

1. Sebelum pakai Paylater, pertimbangkan Hal Ini!

Sebelum mengaktifkan Paylater, ada baiknya kamu bertanya pada diri sendiri:
- Apakah barang atau layanan ini benar-benar dibutuhkan?
- Apakah aku mampu membayar cicilannya?
- Apakah Paylater membantu cash flow atau justru membuat makin boros?
 
Menjawab pertanyaan ini bisa membantu kamu berpikir lebih rasional dan menghindari keputusan impulsif.

2. Pakai Paylater saat mental stabil

Saat seseorang sedang stres atau tertekan, biasanya mereka lebih fokus pada solusi jangka pendek tanpa memikirkan dampaknya di masa depan. Inilah yang membuat banyak orang tergoda menggunakan Paylater untuk belanja tanpa perhitungan.
 
Jika tagihan menumpuk dan sulit dibayar, stres justru akan semakin meningkat, bahkan bisa memicu depresi. Jadi, pastikan kondisi mentalmu stabil sebelum memutuskan menggunakan Paylater!
 
Baca juga: Perlu Mental Sehat Gunakan Paylater Hindari FOMO dan Doom Spending

Cara pakai Paylater agar tidak menjadi beban finansial

Biar Paylater tetap jadi alat bantu keuangan dan bukan sumber masalah, ikuti tips berikut:
 
Batasi limit Paylater. Jangan tergoda untuk mengaktifkan limit yang besar. Ambil secukupnya sesuai dengan kemampuan bayar.
 
Hindari menggunakan Paylater untuk gaya hidup. Gunakan hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting.
 
Semoga kamu terhindar dari YOLO dan FOMO yang bikin dompetmu makin tipis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan