"Meskipun ketidakpastian kondisi global dan volatilitas harga-harga komoditas masih berlanjut, Indofood dapat meraih pertumbuhan nilai penjualan sebesar 12 persen di semester pertama 2022 ini," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Agustus 2022.
Dari kenaikan penjualan itu, perseroan mencatat laba usaha naik 4 persen menjadi Rp8,83 triliun dari Rp8,49 triliun. Sementara, marjin laba usaha turun menjadi 16,7 persen dari 17,9 persen.
Baca juga: Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat, Indofood: Tidak Masuk Akal! |
Sedangkan untuk laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 16 persen menjadi Rp2,9 triliun dari Rp3,43 triliun.
Penurunan laba disebabkan karena naiknya rugi selisih kurs yang belum terealisasi dari kegiatan pendanaan. Sehingga, marjin laba bersih mencapai 5,5 persen dari 7,3 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, tanpa memperhitungkan non-recurring items dan selisih kurs, core profit meningkat 2 persen menjadi Rp4 triliun dari Rp3,92 triliun.
"Kami akan terus memantau perkembangan situasi global dan fokus pada daya saing biaya serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas di pasar dalam negeri maupun di luar negeri," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News