baca juga: Mantap! Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing Rp11 Triliun dalam Sepekan |
Bloomberg mencatat mata uang rupiah sebesar Rp15.727 per USD atau melemah sebesar 54 poin atau 0,35 persen pada pembukaan perdagangan Senin, 28 November 2022. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah sebesar Rp15.724 per USD atau melemah 55 poin atau 0,35 persen.
Rupiah melemah karena mata uang dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dalam sesi yang tenang setelah liburan Thanksgiving AS, tetapi tetap mendekati posisi terendah multi-bulan karena prospek Federal Reserve memoderasi laju pengetatan kebijakannya membebani mata uang AS.
"Hari ini semua indikator sesi lain didominasi oleh konsolidasi dolar AS sebagai pengganti penggerak lintas-aset utama. Likuiditas sangat terbatas, tidak ada yang dirilis di pasar lainnya," kata analis valas senior di Monex Eropa Simon Harvey, dikutip dari Antara, Sabtu, 26 November 2022.
Dolar telah menguat terhadap setiap mata uang utama tahun ini, didorong oleh kenaikan suku bunga besar-besaran Federal Reserve karena memerangi inflasi. Tetapi data harga konsumen AS yang lebih dingin dari perkiraan baru-baru ini telah mendorong taruhan investor reli dolar mungkin akan berakhir.
Risalah dari pertemuan November Federal Reserve yang dirilis Rabu, 23 November 2022, menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan di bank sentral setuju akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Pada 30 November, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara di Hutchins Center tentang Kebijakan Fiskal dan Moneter mengenai prospek ekonomi dan perubahan pasar tenaga kerja.
"Komentar pertama Powell sejak pertemuan 2 November akan sangat penting. Jika dia tidak mendorong kembali pelonggaran kondisi keuangan baru-baru ini, dukungan jangka pendek dolar mungkin tergelincir," kata Harvey.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News