Pertumbuhan laba ini didorong oleh kenaikan Net Interest Income sebesar 4,5 persen (yoy) menjadi Rp2,94 triliun dari Rp2,81 triliun serta pertumbuhan fee-based income yang signifikan sebesar 53 persen (yoy) menjadi Rp1,31 triliun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp860,1 miliar.
"Dari sisi Aset, total aset Bank Mega tumbuh sebesar lima persen (yoy), menjadi Rp129,2 triliun dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp123,5 triliun," tulis manajemen perseroan dalam laporan publikasi ke BEI, dilansir Kamis, 3 Agustus 2023.
Untuk penyaluran kredit, Bank Mega mencatatkan pertumbuhan sebesar 14 persen (yoy) menjadi sebesar Rp73,1 triliun dari sebesar Rp64,4 triliun. Kredit korporasi naik sebesar 17 persen (yoy) menjadi Rp51,1 triliun dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit Bank Mega.
Baca juga: Capai 660 Ribu Pengguna, Bank Mega Catat Transaksi Mobile Banking Rp3 Triliu |
Di sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), pada Juni 2023 tumbuh sebesar lima persen (YoY) menjadi Rp95,9 triliun dari posisi yang sama periode sebelumnya sebesar Rp91,1 triliun.
Pertumbuhan DPK ini didominasi deposito yang tumbuh sebesar 10 persen (yoy) menjadi Rp71,8 triliun dari Rp65,5 triliun. Sedangkan tabungan juga naik signifikan sebesar delapan persen (yoy) menjadi Rp16,1 triliun dari Rp15,0 triliun.
Hingga Juni 2023, Bank Mega mencatat rasio Return on Assets (ROA) sebesar 3,77 persen, Return on Equity (ROE) 20,12 persen, Loan to Deposit Ratio (LDR) 75,92 persen, Non-Performing Loan (NPL) Gross 1,36 persen, Capital Adequacy Ratio (CAR) 25,19 persen, Net Interest Margin (NIM) 5,35 persen, dan BOPO 62,62 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id