Mata uang Dolar AS. Foto : MI.
Mata uang Dolar AS. Foto : MI.

Ini Penyebab Rupiah Melemah Lagi

Antara • 27 September 2023 16:48
Jakarta: Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal, yakni peningkatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan obligasi pemerintah AS akibat dari sinyal hawkish dari The Fed.
 
baca juga: Dolar AS Terus-terusan Gilas Rupiah, Apa Penyebabnya?

"Tekanan terhadap rupiah sedikit mereda dibanding kemarin (Selasa, 26 September 2023). Pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor eksternal meningkatnya indeks dolar AS dan obligasi pemerintah AS akibat dari sinyal hawkish The Fed,” ujar dia, dilansir Antara, Rabu, 27 September 2023.

Investor waspada kebijakan The Fed

Dalam beberapa hari terakhir, pejabat Fed menandai kemungkinan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga lebih lanjut setelah mempertahankan suku bunga stabil pada pekan lalu, seiring tetap memperketat sikap kebijakan moneter yang hawkish.
 
Pelaku pasar disebut masih menunggu data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini, yakni data pengeluaran konsumsi masyarakat (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS.
 
"Prediksi indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS diperkirakan naik 0,2 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Rully.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.520 per USD dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.490 per USD. Data Kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu turut melemah ke posisi Rp15.526 dari sebelumnya Rp15.464 per USD.

Pembagian dividen

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah turut dipengaruhi permintaan dolar AS yang cukup besar selama akhir kuartal III-2023, karena banyak perusahaan yang listing di bursa saham harus membagi dividen untuk investor. Setiap tahun, periode pencarian dividen terjadi pada Mei dan September 2023.
 
"Permintaan dolar AS di dalam negeri akan meningkat 1-2 bulan sebelum pencairan dividen. Ini juga yang menjadi alasan rupiah berada dalam tren pelemahan hingga saat ini," ucap Ibrahim dalam keterangan tertulis.
 
Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) menyatakan pelemahan ini terjadi sementara. Fundamental ekonomi dalam negeri yang semakin membaik akan mendorong penguatan rupiah ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan