Baru-baru ini, Populix mengeluarkan hasil survei bertajuk 'Indonesia’s Perceptions and Attitude Towards Health & Life Insurance Products' untuk melihat bagaimana persepsi, minat, dan perilaku pembelian masyarakat Indonesia terhadap produk-produk asuransi kesehatan dan jiwa.
Dari hasil survei ditemukan 73 persen masyarakat Indonesia, terutama laki-laki dan SES atas, menyatakan memiliki asuransi merupakan hal penting, terutama jaminan kesehatan. Adapun pandemi covid-19 yang terjadi beberapa tahun belakangan mendorong kesadaran masyarakat tentang bagaimana asuransi dapat membantu mengurangi kerugian finansial ketika sakit.
Co-Founder dan COO Populix Eileen Kamtawijoyo mengungkapkan hal itu terlihat dalam hasil survei Populix yang menemukan bahwa tiga dari 10 masyarakat Indonesia mulai memiliki asuransi dalam 1-2 tahun belakangan ini.
Baca: Anak Usaha Pertamina Siap IPO, Kamu Minat Beli? |
"Survei juga menunjukkan saat ini, hampir tujuh dari 10 masyarakat Indonesia sudah memiliki asuransi, baik BPJS Kesehatan maupun asuransi pribadi," ujar Eileen, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 6 Februari 2023.
Di antara para responden yang telah memiliki asuransi, sebanyak 72 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka memiliki asuransi pribadi dengan mayoritas memilih asuransi kesehatan (80 persen) dan asuransi jiwa (55 persen), diikuti dengan asuransi pensiun (35 persen), asuransi pendidikan (33 persen), dan asuransi kendaraan bermotor (31 persen).
Untuk membeli produk-produk asuransi tersebut, 57 persen masyarakat rela menyisihkan anggaran di bawah Rp750 ribu setiap bulannya, dengan mayoritas metode pembayaran premi yang dipilih adalah membayar setiap bulan.
Lebih dari setengah responden telah memiliki asuransi selama lebih dari dua tahun. Namun, sebagian responden (35 persen) mengatakan bahwa mereka membeli asuransi dalam 1-2 tahun belakangan ini.
Survei menunjukkan beberapa alasan yang mendorong masyarakat untuk memiliki asuransi pribadi, meliputi:
- Perlindungan untuk diri sendiri dan aset yang dimiliki (67 persen).
- Dapat menanggung biaya rumah sakit hingga biaya operasi (63 persen).
- Warisan/perlindungan bagi anggota keluarga apabila terjadi sesuatu (39 persen).
- Investasi (33 persen).
- Melihat pengalaman buruk keluarga atau teman yang tidak memiliki asuransi (24 persen).
- Tidak mendapatkan fasilitas asuransi swasta dari kantor (21 persen).
Secara khusus dalam hal media sosial, Instagram (88 persen) dan YouTube (75 persen) menjadi dua media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat untuk mencari informasi seputar asuransi pribadi, diikuti dengan Facebook, WhatsApp dan Twitter.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News