Direktur Utama dan CEO ICBP, Anthoni Salim, mengatakan bahwa sepanjang 2025, perusahaan menghadapi tantangan bisnis dan dinamika pasar yang terus berubah.
| Baca juga: Respons Indofood soal 4 Varian Indomie yang Ditarik dari Pasar Australia | 
“Di tengah situasi tersebut, ICBP senantiasa beradaptasi dengan cepat, berfokus pada kebutuhan konsumen, dan mengedepankan kehati-hatian,” ujar Anthoni.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, penjualan neto ICBP tumbuh tipis 1% menjadi Rp56,27 triliun dibandingkan Rp55,49 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan penjualan ini turut diikuti perbaikan margin laba usaha yang naik menjadi 22,6% dari 21,6% pada 2024.
Namun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 13% menjadi Rp7,11 triliun dari Rp8,15 triliun. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum terealisasi akibat depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
ICBP juga melaporkan core profit atau laba inti yang menggambarkan kinerja operasional tanpa pengaruh fluktuasi kurs turun 4% menjadi Rp7,69 triliun dari Rp8,03 triliun pada tahun sebelumnya.
“Kami terus memperkuat keunggulan operasional, mengoptimalkan portofolio, mendorong inovasi agar tetap relevan dengan selera konsumen, serta menjaga posisi keuangan yang sehat untuk pertumbuhan berkelanjutan.” ujar Salim.
ICBP, yang merupakan bagian dari grup Indofood, tetap menegaskan komitmennya untuk menjaga daya saing dan beradaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen di tengah tantangan ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
             Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
	 
                 
                 
                 
                 
                