Rasio ini sering diperhatikan oleh investor atau kreditur sebagai pertimbangan kondisi keuangan perusahaan sebelum mengambil keputusan.
Baca juga: Mengenal Apa itu Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Cara Menghitungnya |
Melansir dari laman ocbc.id, terdapat penjelasan lengkap apa itu quick ratio, serta rumus dan cara menghitungnya.
Untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, seseorang harus dapat menghitung quick ratio sebagai salah satu indikator. Menurut para ahli, quick ratio merupakan rasio likuiditas yang dinilai lebih akurat dibandingkan rasio lainnya dalam menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Lalu, agar kondisi keuangan perusahaan dinilai sehat, idealnya quick ratio perusahaan setidaknya bernilai 1 atau lebih. Quick ratio di atas 1 menunjukkan bahwa aset lancar perusahaan, setelah dikurangi persediaan, cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Namun, jika quick ratio di bawah 1, perusahaan dianggap kurang likuid dan berisiko kesulitan dalam memenuhi kewajiban.
Rumus Quick Ratio
Quick ratio dihitung dengan membandingkan aktiva lancar dan kewajiban lancar perusahaan. Aktiva lancar mencakup aset seperti kas, surat berharga, piutang, dan beban dibayar di muka, namun tidak termasuk persediaan, sehingga total aset perlu dikurangi stock terlebih dahulu.Sementara itu, kewajiban lancar mencakup utang jangka pendek, bunga, pajak, dan pengeluaran lainnya, yang dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua komponen pengeluaran perusahaan.
Jika Anda sudah mengetahui komponen perhitungannya, berikut rumus quick ratio di bawah ini:
Quick ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan/Stock) : Kewajiban Lancar.
Contoh Cara Menghitung Quick Ratio.
Sebagai contoh, PT. Jaya memiliki kas sebesar Rp350 juta, piutang Rp75 juta, persediaan Rp85 juta, surat berharga Rp50 juta, dan beban bayar di muka senilai Rp20 juta. Maka, perhitungan aktiva lancar PT. Jaya adalah:
Aktiva Lancar = Kas + Piutang + Surat Berharga + Beban Bayar di Muka + Persediaan.
Aktiva Lancar = Rp350.000.000 + Rp75.000.000 + Rp50.000.000 + Rp20.000.000 + Rp85.000.000 = Rp580.000.000.
Di sisi lain, perusahaan memiliki kewajiban lancar berupa utang jangka pendek sebesar Rp120 juta, pajak Rp80 juta, bunga Rp35 juta, dan beban akrual Rp50 juta. Total kewajiban lancar tersebut adalah:
Kewajiban Lancar = Utang Jangka Pendek + Pajak + Bunga + Beban Akrual.
Kewajiban Lancar = Rp120.000.000 + Rp80.000.000 + Rp35.000.000 + Rp50.000.000 = Rp285.000.000.
Dengan nilai aktiva dan kewajiban lancar yang diketahui, quick ratio dapat dihitung sebagai berikut:
Quick Ratio = (Aktiva Lancar - Persediaan) : Kewajiban Lancar.
Quick Ratio = (Rp580.000.000 - Rp85.000.000) : Rp285.000.000 = 1,73.
Hasil ini menunjukkan bahwa quick ratio perusahaan adalah 1,73 yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kondisi keuangan sehat.
Selain itu, angka ini juga menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kewajibannya dengan aset yang dimiliki. Itulah pengertian dari apa itu quick ratio, beserta rumus dan contoh cara menghitungnya. (Muhammad Rizky H).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News