Secara umum, HPP menggambarkan total biaya produksi selama periode tertentu, dengan biaya produksi sebagai salah satu komponen utamanya.
Contohnya, restoran menggunakan pengeluaran bulanan untuk memproduksi menentukan harga menu. Perhitungan HPP ini membantu penjual menetapkan harga pokok dan harga jual agar keuntungan dapat diperoleh secara optimal.
Lalu, Nilai HPP digunakan untuk menghitung laba kotor dan margin kotor, dengan rumus di bawah ini:
Laba Kotor = Harga Pokok Penjualan – Pendapatan
Margin Kotor = Laba Kotor : Hasil Penjualan
Baca juga: Mengenal Apa Itu Omzet, Cara Menghitung, dan Tips Meningkatkanya |
Rumus Menghitung HPP
Melansir dari laman Sahabat Pegadaian, terdapat rumus serta cara menghitung HPP. Berikut di bawah ini rumus dan cara menghitungnya:Rumus HPP
Menghitung HPP dapat dilakukan dengan mudah jika nilai persediaan awal, pembelian stok, dan persediaan akhir sudah diketahui. Rumus untuk menghitung HPP adalah:HPP = (Pembelian Bersih + Persediaan Awal) – Persediaan Akhir.
Cara Menghitung HPP
1. Penjualan Bersih
Sebelum mendapatkan nilai HPP, maka langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan dengan mencari penjualan bersih. Berikut rumusnya:Penjualan Bersih = Total Penjualan- (Retur + Diskon).
Contohnya: Total penjualan usaha restoran Bu Ani dalam sebulan mencapai Rp8 juta. Namun, terdapat retur penjualan sebesar Rp2 juta dan diskon sebesar Rp1,5 juta. Oleh karena itu, nilai penjualan bersihnya menjadi Rp4,5 juta.
2. Pembelian Bersih
Lalu, jika sudah menemukan perhitungan dari penjualan bersih, maka tahap selanjutnya ialah hitung total pembelian bersih dengan rumus di bawah ini:Pembelian Bersih = (Pembelian Kotor + Ongkir) – (Retur + Diskon).
Melanjutkan contoh sebelumnya, usaha restoran Bu Ani mencatat pembelian kotor sebesar Rp4 juta, ditambah ongkos pengiriman sebesar Rp500 ribu. Terdapat juga retur dari pembelian senilai Rp250 ribu dan diskon sebesar Rp400 ribu. Dengan demikian, total pembelian bersih yang dicatat oleh usaha Bu Ani adalah Rp3,85 juta.
Baca juga: Apa Itu Profit, Jenis, dan Rumus Menghitungnya |
3. Persediaan Barang
Perhitungan selanjutnya bertujuan untuk menentukan nilai persediaan barang. Berikut di bawah ini rumusnya:Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih.
Contoh: Lalu, usaha restoran Bu Ani memiliki persediaan awal sebesar Rp5 juta. Pada akhir periode dan tersisa persediaan senilai Rp2 juta. Dengan demikian, total persediaan barang mencapai Rp7 juta.
4. Harga Pokok Penjualan
Setelah mengetahui nilai persediaan akhir dan total persediaan, pelaku usaha dapat menghitung HPP. Ada dua rumus yang dapat digunakan untuk perhitungan tersebut, yaitu:HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
HPP = (Persediaan Awal + Pembelian Bersih) – Persediaan Akhir
Contoh: Kini, terdapat bahwa total persediaan barang usaha Restoran Bu Ani selama sebulan mencapai Rp7 juta, dengan persediaan akhir sebesar Rp2,5 juta. Oleh karena itu, Harga Pokok Penjualan (HPP) yang diperoleh adalah sebesar Rp4,5 juta.
HPP ini penting bagi pelaku usaha untuk menentukan harga jual yang tepat, sehingga hasil penjualan bisa menguntungkan. Untuk mencapai laba yang tinggi, perusahaan perlu menjaga HPP tetap rendah melalui pengembangan produk, yang hanya dapat dilakukan jika dana yang diperlukan tersedia. (Muhammad Rizky H).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id