Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Apa Itu Profit, Jenis, dan Rumus Menghitungnya

Medcom • 14 Juni 2024 14:16
Jakarta: Dalam dunia akuntansi, istilah profit pastinya sering kamu dengar, terutama para pebisnis atau investor. Namun, tahukah kamu ada berbagai jenis profit? Kalau belum, yuk langsung saja simak penjelasan di bawah ini, dilansir Pintu.
 

Apa itu profit?


Profit adalah bahasa Inggris dari keuntungan dan istilah ini sering digunakan apabila membicarakan seputar tentang ekonomi. Namun, profit juga dapat diartikan sebagai manfaat finansial yang terealisasi jika pendapatan melebihi biaya dan pajak yang dikeluarkan dalam aktivitas bisnis.
 
Pada konteks bisnis dan perusahaan, profit dicatat dalam laporan laba-rugi yang kemudian dijadikan ringkasan dalam bentuk ikhtisar. Selain itu, profit juga dilaporkan dalam sisi ekuitas pada laporan keuangan, biasanya sebagai laba ditahan atau dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
 
 
Baca juga: Sering Dengar Istilah Cuan, Apa Artinya Sih?
 

Jenis-jenis profit dan cara menghitungnya


Jenis profit dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni laba kotor (gross profit), laba bersih (net profit), dan laba operasional (operational profit). Berikut adalah penjelasan lebih lanjutnya.
 

1. Laba kotor (gross profit)


Laba jenis ini adalah keuntungan yang didapatkan dari total penjualan yang dikurangi dengan semua biaya terkait produksi ataupun penjualan barang atau jasa. Perhitungan ini dapat menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan tenaga kerja dan persediaanya untuk memproduksi barang dan jasa. Perhitungan laba kotor sering digunakan dalam analisis rasio profitabilitas dan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

Rumus untuk menghitung laba kotor dapat dilakukan dengan cara mengurangi pendapatan dengan harga pokok penjualan (HPP) atau cost of good sold (COGS) seperti berikut.
 
Gross profit = revenue - COGS
 
Jika HPP naik, artinya perusahaan memiliki biaya yang sedikit untuk aktivitas operasional dan juga sebaliknya.
 

2. Laba bersih (net profit)


Laba bersih yang dikenal dengan istilah net profit atau net income dan earning before taxes (EBT) merupakan keuntungan yang didapatkan perusahaan setelah melakukan perhitungan terhadap semua arus kas masuk dan keluar. Biasanya, keuntungan int terletak di paling bawah laporan laba-rugi.
 
Net profit adalah hasil total seluruh pendapatan sebuah perusahaan dari aktivitas operasional ataupun non-operasional dengan total seluruh pengeluaran perusahaan, termasuk untuk biaya lainnya. Untuk menghitung laba bersih, rumus yang digunakan adalah mengurangi total pendapatan dengan total pengeluaran.
 
Net profit = Total Revenue - Total Expenses
 
Laba bersih merupakan parameter penting yang menunjukkan kesehatan finansial sebuah perusahaan. Dengan menghitung laba bersih, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibanding pengeluarannya. Perhitungan ini nantinya akan sangat berguna bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap masing-masing kas pengeluaran dan pemasukan.
 
Selain bagi manajemen, mengetahui total laba bersih juga dapat menginformasikan pemilik bisnis terkait efisiensi kinerja keuangan dan prospek bisnis di masa mendatang, serta menjadi acuan ketika mengambil keputusan internal.
 
 
Baca juga: Rahasia Trading Forex Selalu Profit

3. Laba operasional (operational profit)


Laba operasional atau operational profit adalah jenis laba yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi total penjualan dengan HPP dan biaya lainnya seperti biaya operasional, biaya amortisasi, dan depresiasi aset.
 
Perhitungan laba ini digunakan untuk dasar perhitungan laba operasi yang meliputi biaya tetap (fixed cost), yakni biaya untuk penyewaan, air, listrik, dan biaya variabel seperti biaya pengiriman, bahan baku produksi, serta upah karyawan.
 
Laba jenis ini tidak memperhitungkan biaya bunga, beban pajak, dan pendapatan tambahan dari investasi. Maka dari itu, laba operasional ini sering dikatakan sebagai laba sebelum bunga dan pajak atau earnings before interest and tax (EBIT) yang sering dijadikan perhitungan profitabilitas perusahaan.
 
Perbedaannya terdapat pada EBIT yang dapat mencakup pendapatan nonoperasional, sedangkan laba operasional tidak. Namun, apabila perusahaan tidak memperoleh pendapatan non-operasional, maka EBIT dan laba operasi akan menunjukkan nilai yang sama.
 
Untuk menghitung laba operasional, rumus yang digunakan adalah dengan mengurangi pendapatan dengan COGS, biaya operasional, biaya amortisasi, dan biaya depresiasi seperti berikut ini.
 
Operating Profit = Revenue - COGS - Operating Expenses - Depreciation/Amortization. (Keizya Ham)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan