Jakarta: Asuransi pada umumnya memberikan manfaat dalam membantu nasabah agar terhindar dari kerugian finansial. Dalam menawarkan manfaat sesuai kebutuhan, asuransi terbagi dalam beberapa jenis.
Jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia yakni asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi dana hari tua, dan asuransi umum. Masing-masing dari jenis asuransi tersebut biasanya memiliki produk unggulan untuk menarik minat nasabah.
Sebelum memilih, tentunya setiap nasabah sudah mempertimbangkan apa yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan profil keuangannya. Begitu juga dalam memilih besaran biaya premi.
Namun bagaimana jika ternyata nasabah salah memilih? Terlebih baru disadarinya setelah berjalan lebih dari dua tahun. Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie memberikan penjelasan terkait hal ini.
1. Bisa Segera Diubah
Pada dasarnya nasabah sudah diberikan penjelasan secara terperinci oleh para agen asuransi mengenai keunggulan dan kelebihan produk asuransi. Namun tidak sedikit yang merasa tidak cocok dengan kebutuhan ketika sudah menjalankannya.
Nasabah, kata Jerffrey Kie, masih bisa mengubahnya selama belum berjalan dalam periode waktu yang lama. Tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.
2. Sebaiknya Tetap Dilanjutkan
Dengan menggunakan asuransi, nasabah sudah memiliki kesadaran untuk menabung. Namun jika ternyata instrumen yang dipilih tidak sesuai dan sudah berjalan selama tiga atau empat tahun, Jeffrey menyarankan sebaiknya tetap dilanjutkan.
"Menurut saya tidak ada salahnya untuk tetap menabung. Paling tidak Anda sudah menyisihkan uang untuk tabungan. Bayangkan jika tiga tahun yang lalu kita tidak menggunakan asuransi, uang yang kita kumpulkan akan tetap habis juga," kata Jeffrey, dalam program Do It Metro TV, Seasa, 31 Agustus 2021.
3. Konsultasikan dengan Agen yang Tepat
Pada saat tertentu, setiap orang memang harus memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk menentukan mana produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil keuangan, segera konsultasikan dengan agen asuransi.
Jeffrey mengingatkan kepada setiap orang untuk memilih agen asuransi yang tepat dan berkompeten. Seorang agen asuransi bisa meyakinkan kepada nasabah bahwa dirinya merupakan agen yang aktif dan terpercaya dengan menunjukkan lisensi yang diterbitkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
"Tidak ada salahnya jika bertemu agen asuransi menanyakannya untuk menunjukkan kartu lisensinya. Harus bisa ditunjukkan. Kedua, agen harus memiliki pengetahuan produk yang baik," kata Jeffrey.
Jika Anda sedang mencari produk asuransi yang memiliki manfaat yang lengkap, Manulife Indonesia meluncurkan sebuah produk baru bernama MiSmart Insurance Solution (Mission). Mission dirancang untuk memberikan perlindungan jiwa sekaligus investasi.
Menurut Jeffrey, Mission merupakan produk asuransi yang bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Preminya terjangkau, hanya Rp4 juta per tahun. Instrumen investasi yang ditawarkan juga bisa disesuaikan dengan profil keuangan nasabah.
"Ada yang agresif, konvensional, dan moderat. Itu tergantung kita," ujar Jeffrey.
Dengan menggunakan Mission, nasabah akan mendapatkan perlindungan jiwa seumur hidup hingga 110 tahun. Selain itu, ada manfaat loyalitas yang akan diberikan pada tahun ke-10 dan ke-25. Nasabah yang loyal menggunakan Mission akan mendapatkan tambahan asuransi kesehatan.
"Produk ini menyasar generasi milenial. Kami sasar generasi milenial ini untuk membantu mereka mengatur keuangan mereka sejak dini," ujarnya.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Mission, dapat dilihat di sini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id