Apa itu Suku Bunga?
Suku bunga bank adalah bank memberikan imbalan kepada nasabah yang memanfaatkan produknya. Hal ini bisa berupa imbalan bagi nasabah yang menabung atau biaya yang harus dibayarkan oleh nasabah yang meminjam.Suku bunga bank dibedakan menjadi dua jenis yaitu suku bunga simpanan akan diberikan oleh bank kepada nasabah yang menabung dan suku bunga pinjaman akan ditetapkan oleh bank untuk peminjam yang mengambil pinjaman.
5 Jenis Suku Bunga
Melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut lima jenis suku bunga, antara lain:Suku bunga tetap (fixed)
Suku bunga tetap ialah suku bunga yang tidak berubah selama jangka waktu kredit. Misalnya adalah bunga KPR Rumah Murah atau Rumah Bersubsidi yang menawarkan suku bunga tetap. Selain itu, kredit kendaraan bermotor juga bisa menggunakan suku bunga tetap.Baca juga: Ini 5 Bank dengan Suku Bunga Terendah, Bisa Jadi Referensi Ambil KPR Nih.. |
Suku bunga mengambang (floating)
Suku bunga mengambang selalu berubah mengikuti pasar yang artinya jika suku bunga dipasaran naik, maka suku bunga akan ikut naik dan begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, suku bunga KPR dalam periode tertentu, misalnya untuk dua tahun pertama diberlakukan suku bunga tetap, tetapi kemudian berubah mengikuti pasar.Suku bunga flat
Suku bunga flat adalah suku bunga yang mengacu pada jumlah pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Biasanya digunakan untuk kredit jangka pendek untuk barang-barang konsumsi, seperti handphone, peralatan rumah tangga, atau Kredit Tanpa Agunan (KTA) karena penghitungannya yang sederhana.Suku bunga efektif
Suku bunga efektif diperhitungkan dari sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan dengan mengikuti perubahan utang yang sudah dibayar. Langkah Ini dianggap lebih adil karena semakin berkurangnya utang, semakin sedikit suku bunga yang harus dibayar. Maka dari itu, berbeda dengan suku bunga flat yang hanya mengacu pada jumlah awal pinjaman.Baca juga: Paling Update! Ini Bunga Deposito 7 Bank Besar di Indonesia |
Suku bunga anuitas
Metode anuitas menetapkan jumlah cicilan pokok ditambah angsuran bunga yang harus dibayar supaya sama setiap bulannya. Pada masa awal porsi bunga akan sangat besar, sementara porsi angsuran pokok sangat kecil. Namun, mendekati akhir masa kredit, proporsi tersebut akan terbalik yakni porsi angsuran sangat besar, sedangkan porsi bunga lebih kecil. Sistem ini umumnya digunakan untuk pinjaman jangka panjang seperti KPR atau kredit investasi.Melalui paparan di atas diharapkannya sebelum menjadi konsumen produk keuangan harus memahami lebih dulu produk keuangan beserta jenis bunga yang akan digunakan. (Indy Tazkia Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News