Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Duh, Arus Modal Keluar Pasar Saham dan Obligasi Makin Kencang Jika Konflik Iran-Israel Memanas

Antara • 17 April 2024 13:38
Jakarta: Aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi Indonesia berpotensi meningkat jika konflik Iran dan Israel terus memanas.
 
"Aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi Indonesia dikhawatirkan akan meningkat setelah konflik antara Iran dan Israel meningkat," kata Ekonom Josua Pardede, dilansir Antara, Rab, 17 April 2024.
 
Dia menuturkan, konflik di Timur Tengah meningkatkan ketidakpastian global, menyebabkan investor menarik dana dari aset-aset berisiko tinggi, terutama dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah mendorong pelaku pasar untuk memilih berinvestasi pada aset-aset safe haven, salah satunya dolar AS, sehingga menyebabkan mata uang negara-negara lain, terutama yang negara berkembang seperti Indonesia, berpotensi melemah.
 
Indeks dolar AS naik ke kisaran 106 menyusul eskalasi konflik antara Iran dan Israel. Kondisi tersebut menjadi kabar buruk bagi nilai tukar rupiah yang tahun ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan inflasi Amerika Serikat (AS) dan kebijakan moneter bank sentral AS atau The Fed.
 
Baca juga: Indonesia Kehilangan Modal Asing Lagi, Minggu Ini Rp6,68 Triliun Minggat

"Rupiah diprediksi akan terus terdepresiasi jika konflik ini terus memanas dan berlanjut," ujar Josua.

Jaga stabilitas keuangan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti pentingnya menjaga stabilitas keuangan untuk mengantisipasi imbas konflik Iran-Israel yang menyebabkan kemerosotan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS dan pelemahan pasar modal.
 
"Di pasar keuangan kami melihat indeks dolar AS mengalami penguatan terhadap (mata uang) berbagai negara, jadi kami melihat pemerintah perlu menjaga stabilitas pasar keuangan,” kata Airlangga.
 
Selain diakibatkan oleh meletusnya konflik Iran-Israel, ia menuturkan menguatnya indeks dolar AS juga disebabkan tingkat pengembalian (yield) obligasi dan suku bunga yang masih ditahan oleh bank sentral Amerika Serikat di angka yang tinggi atau kebijakan higher for longer.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan