Minggu lalu, dana-dana asing juga 'pulang kampung'. Angkanya lebih kecil dari minggu, yakni sebesar Rp1,38 triliun.
BI menjelaskan, minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3,03 triliun. Beruntung pasar saham RI justru kedatangan duit (beli neto) dari asing sebanyak Rp360 miliar.
"Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 9 Maret 2023, nonresiden beli neto Rp34,56 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,24 triliun di pasar saham," ungkap Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 11 Maret 2023.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 93,26 basis poin (bps) per 9 Maret 2023 dari 4,64 bps per 3 Maret 2023. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Terungkap! Ini Penyebab Rupiah Lemas Tak Berdaya hingga Nyaris Sentuh Rp15.500 |
Rupiah ikut-ikutan terpeleset
Minggatnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik tersebut turut membuat nilai tukar rupiah semakin terpuruk di hadapan dolar AS. Mata uang Garuda tersebut nyaris menyentuh level Rp15.500 per USD.
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp15.450 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 17 poin atau setara 0,11 persen dari posisi Rp15.432 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.465 per USD. Rupiah turun 30 poin atau setara 0,19 persen dari Rp15.435 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.468 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 30 poin dari Rp15.438 per USD di perdagangan sebelumnya.
Terkait hal tersebut, Fadjar menekankan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. "Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tegasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News