Mengutip data Bloomberg, Jumat, 22 Maret 2024, rupiah hingga pukul 9.56 WIB berada di level Rp15.767 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 99 poin atau setara 0,63 persen dari Rp15.669 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp15.758 per USD, turun hingga 105 poin atau setara 0,67 persen dari Rp15.653 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, ambruknya rupiah pada pagi ini disebabkan oleh langkah Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan.
Para pembuat kebijakan, menurut Ibrahim, masih memproyeksikan penurunan suku bunga AS sebanyak tiga kali pada tahun ini, bahkan ketika inflasi tetap tinggi.
"Proyeksi ekonomi triwulanan The Fed yang diperbarui menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi tidak termasuk makanan dan energi meningkat sebesar 2,6 persen pada akhir tahun, dibandingkan dengan 2,4 persen dalam proyeksi yang dikeluarkan bank sentral AS pada Desember," terang dia.
Pandangan kebijakan baru ini juga meningkatkan prospek perekonomian AS. Para pengambil kebijakan kini memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,1 persen tahun ini dibandingkan dengan 1,4 persen yang diproyeksikan pada Desember, sementara tingkat pengangguran diperkirakan berakhir pada 2024 sebesar 4,0 persen, dibandingkan 4,1 persen yang diperkirakan pada akhir tahun lalu.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan, bahkan dengan kekuatan yang tidak terduga dalam data harga konsumen baru-baru ini, pandangannya adalah inflasi akan bergerak turun secara bertahap dan berada dalam jalur yang agak bergelombang.
"Namun bank-bank sentral utama sebagian besar mengambil langkah yang sama karena mereka berencana menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan karena perekonomian melambat dan inflasi terus melambat," tutur Ibrahim.
Baca juga: Rupiah Menguat Kembali Setelah Kabar Dovish dari The Fed |
Penetapan pemenang Pemilu 2024
Dari dalam negeri, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan hasil penetapan rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pengumuman penetapan tersebut dilakukan dalam Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara Nasional Pemilihan Umum 2024.
Berdasarkan penetapan tersebut diketahui pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meraih suara terbanyak dalam Pilpres 2024. Jumlah suara sah secara nasional sebanyak 164.227.475 sebagaimana tercantum dalam formulir model D Hasil Nasional PPWP.
Jumlah suara sah pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebanyak 40.971.906 suara. Sedangkan jumlah suara sah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebanyak 96.214.691 suara. Kemudian jumlah suara sah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD sebanyak 27.040.878 suara.
Selain itu, saat penetapan hasil Pemilu 2024 diumumkan. Di luar gedung KPU terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh massa paslon satu dan paslon tiga namun demonstrasi massa dalam kondisi yang kondusif dan tidak terjadi huru-hara, sehingga kondisi kondusif ini yang membuat pasar merespons positif sehingga mata uang garuda menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News