Ilustrasi rupiah. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Ilustrasi rupiah. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Versus Dolar AS, Rupiah Kalah Tipis di Penutupan Jelang Akhir Pekan

Husen Miftahudin • 08 Desember 2023 16:46
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini mengalami pelemahan, meskipun angka penurunan itu tipis.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 8 Desember 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.517 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun dua poin atau setara 0,02 persen dari posisi Rp15.515 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah dua poin walaupun sebelumnya sempat menguat 15 poin di level Rp15.517 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.515 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.510 per USD. Rupiah turun hanya satu poin atau setara 0,00 persen dari Rp15.509 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.500 per USD. Mata uang Garuda tersebut malah mengalami penguatan sebanyak 36 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.536 per USD.
 
Baca juga: Pantesan.. Cadangan Devisa Naik Jadi USD138,1 Miliar Gegara Pemerintah Tambah Utang
 

Cadangan devisa Indonesia naik


Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2023 meningkat sebesar USD5 miliar menjadi USD138,1 miliar, dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2023 yang sebesar USD133,1 miliar.
 
Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan pajak dan jasa.
 
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
Bank Indonesia menekankan, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
 
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan