Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Rupiah Sore Kian Ambruk ke Rp15.627/USD

Angga Bratadharma • 12 Desember 2022 15:32
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan Senin terpantau melemah ketimbang pembukaan pada pagi tadi di posisi Rp15.595 per USD. Mata uang Garuda tak mampu menahan gempuran mata uang Paman Sam di tengah perkiraan The Fed kembali menaikkan suku bunga.
 
Mengutip Bloomberg, Senin, 12 Desember 2022, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir tertekan ke level Rp15.627, melemah 44 poin atau setara 0,29 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.595 hingga Rp15.653 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.576 per USD.
 
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah seiring pelaku pasar yang menunggu rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat. Rupiah pagi ini melemah 35 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp15.618 per USD ketimbang posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.583 per USD.

"Awal pekan ini rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap dolar AS karena pasar menunggu data dan acara penting pekan ini yaitu data inflasi konsumen AS di November dan pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra.
Baca: Kemenkop UKM Sebut 30% Infrastruktur Publik untuk UMKM Sudah Terpenuhi

Menurut Ariston meskipun belakangan muncul ekspektasi The Fed bakal mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya, tapi serangkaian data ekonomi AS yang lebih bagus dari proyeksi mendorong pelaku pasar mewaspadai perubahan ekspektasi tersebut.
 
"Data inflasi konsumen AS yang dirilis hari Selasa malam memberikan petunjuk kemungkinan kebijakan yang akan dikeluarkan The Fed pada hari Kamis dini hari," ujar Ariston.
 
Pada akhir pekan lalu, rilis data inflasi produsen AS untuk November terlihat lebih tinggi dari yang diperkirakan. Hal itu memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed sekalipun dengan kecepatan yang lebih lambat.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan