Ilustrasi Rupiah. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Ilustrasi Rupiah. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Rupiah Rabu Pagi Menguat Nih! Parkir di Rp15.568/USD

Husen Miftahudin • 11 Januari 2023 09:43
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan, meski tipis.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 11 Januari 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp15.568 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik tipis delapan poin atau setara 0,05 persen dari posisi Rp15.576 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
 
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp15.560 per USD hingga Rp15.575 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau negatif 0,02 persen.

Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.567 per USD. Rupiah terpantau menguat 18 poin atau setara 0,11 persen dari Rp15.585 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Baca juga: Kenapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik-Turun? Ini Penjelasannya..

 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS merana di dekat level terendah tujuh bulan terhadap mata uang utama lainnya. Ini karena investor berhati-hati bahwa Federal Reserve mungkin mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga dan karena pembukaan kembali Tiongkok yang mendorong permintaan untuk aset berisiko.
 
"Pasar semakin ragu Fed harus mengambil suku bunga di atas lima persen untuk mendinginkan inflasi, karena dampak dari kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu sudah terasa. Investor sekarang memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya tepat di bawah lima persen pada Juni," jelas Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
Laporan ketenagakerjaan minggu lalu menunjukkan bahwa sementara ekonomi AS menambah pekerjaan pada klip yang solid pada Desember. Hal itu juga mencatat perlambatan dalam pertumbuhan upah.
 
"Investor sekarang akan mengalihkan perhatian mereka ke pidato Ketua Fed Jerome Powell dan data inflasi AS, yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek jalur kenaikan suku bunga Fed," pungkas Ibrahim.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan