Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, dari pengujian lembaga pemberi pinjaman itu, diketahui dalam skenario terburuk pun stabilitas keuangan Indonesia masih tetap terjaga. Itu didasari pada kondisi permodalan dan likuiditas industri keuangan nasional diperkirakan mampu menyerap potensi risiko yang timbul.
"Perekonomian relatif baik dibandingkan negara lain. Ini juga didukung oleh resiliensi sektor keuangan," ujar Mahendra dalam konferensi pers secara daring, Selasa, 4 Juli 2023.
Baca juga: Begini Potret Ekonomi Syariah di 2022 |
Dia menambahkan fungsi intermediasi di sektor keuangan Indonesia juga menunjukkan peningkatan meski berada di tengah ketidakpastian global. Selain itu tekanan dari tingginya ketidakpastian dunia terhadap korporasi di Indonesia juga terindikasi melemah.
Namun otoritas turut mendorong agar korporasi di Tanah Air melakukan transisi dari masa krisis ke pascakrisis dengan baik. Normalisasi perlu dilakukan bertahap agar tak menimbulkan dampak kejut baru yang justru dapat melahirkan tekanan.
Upaya normalisasi oleh korporasi juga mesti dilakukan dengan benar agar tak menimbulkan penyimpangan atau moral hazard. Sejalan dengan itu, korporasi sektor keuangan didorong untuk menyiapkan dana pencadangan yang memadai sebagai bentuk antisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News