Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Gegara Ini Rupiah Ganyang Dolar AS Hari Ini

Husen Miftahudin • 31 Juli 2023 18:10
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan. Meskipun begitu, mata uang Garuda tersebut masih berada di level Rp15 ribuan per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Senin, 31 Juli 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.080 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 25 poin atau setara 0,17 persen dari posisi Rp15.105 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah hari ini didorong oleh respons positif para pelaku pasar terkait pernyataan Bank Indonesia (BI) yang akan memberikan jaminan eksportir yang tidak dirugikan dalam Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia.

Hal ini didukung oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan dan/atau pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
 
"BI sudah menyiapkan penyempurnaan aturan turunan dari peraturan PP 36/2023, dimulai dari bentuk instrumen pemantauan dan pengawasan DHE SDA, dengan dua hal, menetapkan dan menyediakan instrumen penempatan DHE SDA," ungkap Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
BI melaporkan, penetapan instrumen tersebut mengacu pada tiga prinsip, diantaranya sejalan dengan pengaturan dalam peraturan DHE SDA, kedua pemanfaatan DHE SDA tersebut untuk kebutuhan dalam negeri, dan terakhir untuk pengaturan instrumen lainnya.
 
Selain itu, suku bunga Term Deposit (TD) valas DHE lebih tinggi dari pada Juni 2023 yang tercatat untuk nominal yang lebih tinggi dari USD10 juta, suku bunga yang diberikan ialah 5,4 persen untuk tenor tiga bulan. Sehingga BI memberikan suku bunga TD valas DHE menjadi 5,51 persen untuk Juli 2023.
 
Baca juga: Rupiah Awal Pekan Ditutup Menguat 25 Poin

Penaikan suku bunga Fed


Sementara itu, Federal Reserve AS menaikkan suku bunga minggu lalu, tetapi ekspektasi tumbuh ini bisa menjadi peningkatan terakhir dari siklus pengetatan agresif bank sentral selama setahun.
 
Ketua Jerome Powell menunjukkan pentingnya data yang akan datang, dengan dua cetakan CPI, dua laporan pekerjaan, dan Indeks Biaya Ketenagakerjaan sebelum pertemuan September.
 
Angka ECI kuartal kedua mencapai 1,0 persen, turun dari 1,2 persen pada kuartal pertama dan puncaknya 1,4 persen pada kuartal pertama 2022. Hal ini menunjukkan tekanan inflasi dari kenaikan upah berkurang, menambah alasan bagi pembuat kebijakan Fed untuk diam di September.
 
Data PMI manufaktur Tiongkok melemah menunjukkan sektor manufaktur negara itu menyusut selama empat bulan berturut-turut di Juli, menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu masih berjuang dengan pemulihan pascacovid.
 
"Kelemahan ini diperkirakan akan mendorong Beijing untuk mengumumkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk meningkatkan ekonomi yang lesu. Dewan Negara Tiongkok mengumumkan rencana untuk memulihkan dan memperluas konsumsi di sektor otomotif, real estate, dan jasa, tetapi para pedagang mencari hal yang spesifik," papar Ibrahim.
 
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar akan kembali mengalami pelemahan.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.050 per USD hingga Rp15.150 per USD," tutup Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan