Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ilustrasi. Foto: Freepik.

Modal Sedikit Mau Berinvestasi? Bisa Kok!

Medcom • 30 April 2024 12:37
Jakarta: Saat ini berinvestasi dapat dilakukan dengan modal kecil. Melalui reksa dana, Anda bisa berinvestasi dengan modal Rp10 ribu saja.
 
Sebenarnya apa itu reksa dana? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang reksa dana, simak artikel di bawah ini agar investasi Anda berjalan baik.
 
Reksa dana adalah kumpulan dana dari berbagai investor yang dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Dana tersebut akan diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan seperti pasar uang, obligasi, dan saham.

Ilustrasinya mirip dengan membeli makanan yang diolah oleh penjual dan Anda tinggal menyantapnya. Sama halnya dengan reksa dana yang memberikan modal investasi kepada manajer investasi dan menerima hasilnya.
 
Investasi saham perusahaan melalui reksa dana dapat dilakukan dengan modal terjangkau. Selain itu, keuntungannya tidak dikenakan pajak karena reksa dana bukan objek pajak.
 
 
Baca juga: Mau Nabung di Reksa Dana atau Deposito? Ketahui Dulu Fakta-fakta Berikut Ini!
 

Reksa dana dan investor


Penting diketahui, reksa dana cocok untuk investor yang tidak mempunyai keahlian khusus di sektor ekonomi dan keuangan.
 
Kemudian, cocok untuk investor yang tidak memiliki banyak waktu untuk memantau pergerakan ekonomi dan pasar. Lalu, investor yang ingin berinvestasi dengan dana terjangkau di berbagai instrumen secara sekaligus.
 
Melansir laman BCA, berikut tipe-tipe reksa dana yang cocok untuk mewujudkan tujuan investasi Anda yakni:
 

Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

 
  1. Tingkat risikonya rendah sehingga dapat terhindar dari fluktuasi dengan signifikan.
  2. 100 persen instrumen pasar uang (jangka waktunya kurang dari satu tahun untuk deposito dan obligasinya). 
  3. Mudah dicairkan sesuai dengan kebutuhan likuiditas dan tujuan investasi jangka pendek.
 

Reksa Dana Pendapatan Tetap (PDPT)

 
  1. Adanya pergerakan obligasi di pasar sekunder membuat tingkat risikonya rendah sampai menengah.
  2. Minimal 80 persen instrumen pendapatan tetap (obligasi tenor pendek hingga panjang).
  3. Obligasi akan membayarkan kupon secara rutin, sehingga imbal hasil relatifnya stabil.
 
Baca juga: Daripada Duit Kamu Habis Kegerus Inflasi, Mending Diinvestasiin Aja..


 
Reksa Dana Campuran (RDC)

 
  1. Tingkat risikonya sedikit di atas moderat. 
  2. Maksimum 79 persen yang terdiri dari instrumen pasar uang, pendapatan tetap, dan saham.
  3. Portofolio yang beragam membuat hasil potensi imbal menjadi optimal sekaligus meminimalisir risiko.
 

Reksa Dana Saham (RDS)

 
  1. Tingkat risiko tinggi atau cocoknya profil risiko agresif dan investasi jangka panjang. 
  2. Minimal 80 persen instrumen saham.
  3. Tingkat pertumbuhannya tinggi, tetapi volatilitasnya juga tinggi. (Indy Tazkia Aulia)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan