Mengutip data Bloomberg, Selasa, 29 November 2022, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp15.742 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 20 poin atau setara 0,13 persen dari posisi Rp15.722 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp15.715 per USD hingga Rp15.746 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 10,37 persen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.740 per USD. Rupiah turun 21 poin atau setara 0,13 persen dari Rp15.719 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.737 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun delapan poin dari Rp15.729 per USD di perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, analis valas senior di Monex Eropa Simon Harvey menyatakan dolar telah menguat terhadap setiap mata uang utama tahun ini, didorong oleh kenaikan suku bunga besar-besaran Federal Reserve karena memerangi inflasi. Tetapi data harga konsumen AS yang lebih dingin dari perkiraan baru-baru ini telah mendorong taruhan investor reli dolar mungkin akan berakhir.
Baca juga: Pembukaan Perdagangan Rupiah Melemah Tipis, Berada di Rp15.732/USD |
Risalah dari pertemuan November Federal Reserve yang dirilis Rabu, 23 November 2022, menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan di bank sentral setuju akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Pada 30 November, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan berbicara di Hutchins Center tentang Kebijakan Fiskal dan Moneter mengenai prospek ekonomi dan perubahan pasar tenaga kerja.
"Komentar pertama Powell sejak pertemuan 2 November akan sangat penting. Jika dia tidak mendorong kembali pelonggaran kondisi keuangan baru-baru ini, dukungan jangka pendek dolar mungkin tergelincir," jelas Harvey.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*