Ilustrasi. Foto: dok BEI.
Ilustrasi. Foto: dok BEI.

Mengenal Pasar Modal Indonesia, dari Zaman Belanda hingga Saat Ini

Medcom • 20 Oktober 2024 17:37
Jakarta: Transaksi saham di Indonesia sudah ada sejak berabad-abad lalu. Sejak awal, pasar modal berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia.
 
Pasar modal Indonesia sendiri sudah ada sejak era kolonial Belanda. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal atau bursa efek pertama kali didirikan pada 1912 di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
 
Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam sebuah buku 'Effectengids' yang diterbitkan oleh Vereeniging Voor Den Effectenhandel, disebutkan perdagangan efek di Indonesia sudah ada sejak 1880. Pada 1878, terbentuk perusahaan perdagangan komunitas dan sekuritas bernama Dunlop & Koff, yang kemudian menjadi cikal bakal PT Perdanas.

Transaksi saham di Indonesia dimulai pada 1892 oleh perusahaan perkebunan di Batavia. Pada 1912, VOC mendirikan bursa efek di Batavia untuk mendukung kepentingan kolonial, namun bursa ini ditutup pada 1914 akibat Perang Dunia I.
 
Bursa kembali dibuka pada 1925 dan ada tambahan di Surabaya serta di Semarang, tetapi ditutup lagi pada 1940 karena krisis ekonomi dan Perang Dunia II.
 
Baca juga: IHSG Buntuti Penguatan Bursa Asia

Era setelah kemerdekaan


Setelah kemerdekaan, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali pada 3 Juni 1952 oleh Presiden Soekarno, namun tidak aktif sejak 1956 akibat nasionalisasi perusahaan Belanda.
 
Bursa Efek Indonesia akhirnya beroperasi kembali secara resmi pada 10 Agustus 1977, yang kini diperingati sebagai Hari Pasar Modal Indonesia.
 
Lalu pada 2007, Bursa Efek Jakarta bergabung dengan Bursa Efek Surabaya sehingga berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Setelah OJK didirikan pada 2011, Pasar Modal Indonesia resmi berada di bawah pengawasan OJK.
 
Dengan sejarah pasar modal yang panjang, OJK terus mendorong kebijakan yang mendukung pertumbuhan Pasar Modal Indonesia. (Muhammad Rizky H)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan