Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka tergelincir 44 poin atau 0,28 persen menjadi Rp15.938 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.894 per USD.
baca juga: Hore.. Rupiah Makin Kuat! Sudah Kembali Rp15 Ribuan per USD |
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound dan imbal hasil obligasi AS yang naik setelah data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan," kata Analis Mata uang Lukman Leong saat dihubungi Antara, dikutip Jumat, 9 Agustus 2024.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun 17 ribu menjadi 233 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir pada 3 Agustus, penurunan terbesar dalam sekitar 11 bulan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan 240 ribu klaim.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2024 sebesar 123,4 atau naik minimalis dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,3. IKK tersebut mencerminkan daya beli konsumen tetap di level optimis ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Daya beli yang tumbuh minimalis tersebut juga tercermin dari lesunya penjualan mobil nasional. Gaikindo melaporkan pada Juli 2024 penjualan mobil wholesale turun 7,9 persen yoy menjadi 74,2 ribu unit, melanjutkan penurunan bulan sebelumnya 11,8 persen yoy.
Jika di akumulasi, penjualan mobil dari awal tahun hingga Juli 2024 terkoreksi 17,5 persen yoy di level 482 ribu unit. Gaikindo menargetkan penjualan mobil di tahun 2024 sebanyak 1,1 juta unit.
Ia menuturkan imbal hasil obligasi AS naik dari 3,89 persen ke 4,01 persen sebelum menurun ke 3,98 persen persen saat ini. Klaim pengangguran AS tercatat sebesar 233 ribu, lebih rendah dari perkiraan sebesar 240 ribu.
Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini. Lukman memperkirakan penjualan ritel akan turun -1,7 persen. Ia memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp15.850 per USD sampai dengan Rp16.000 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News