Mengacu data Bloomberg, Kamis, 8 Agustus 2024, rupiah menguat signifikan yakni tercatat pada sore ini penguatannya mencapai 141,5 poin atau setara dengan 0,88 persen menjadi Rp15.893 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 140 poin atau 0,87 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp15.889 per USD.
Baca juga: Optimisme Investor Dorong Keperkasaan Rupiah |
Inflasi domestik mulai melandai
Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan mata uang Garuda dipicu oleh kondisi ekonomi dalam negeri yang positif. Salah satunya, inflasi domestik yang mulai melandai."Laju inflasi di dalam negeri terus mencatatkan tren yang melandai hingga Juli 2024," ungkap dia.
Pada Juli 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia sebesar 2,13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,51 persen yoy.
Meski laju inflasi melandai, Ibrahim mengatakan, pemerintah akan tetap mewaspadai berbagai risiko yang akan memberikan tekanan pada laju inflasi.
Di samping itu, tak dipungkiri adalah kondisi dolar AS yang memang tertekan oleh prospek perekonomian negara Adidaya tersebut, yang membuat pada investor cenderung galau.
Adapun beberapa data yang terus dicermati investor seperti tingkat pengangguran yang masih tinggi, inflasi yang belum kunjung mereda, hingga ancaman resesi AS.
"Investor pun mengharapkan Federal Reserve atau The Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News