Ilustrasi IHSG. Foto: MI/Usman Iskandar
Ilustrasi IHSG. Foto: MI/Usman Iskandar

IHSG Tancap Gas ke Zona Hijau! Ini Pemicu Utamanya dan Arah Selanjutnya

Annisa ayu artanti • 10 Juli 2025 10:17
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menunjukkan taji. Pada Kamis pagi, 10 Juli 2025, IHSG dibuka naik 22,35 poin atau setara 0,32 persen ke level 6.966,27.
 
Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 juga ikut menguat 2,59 poin (0,34 persen) ke posisi 771,37.

IPO bikin pasar makin bergairah

Menurut Tim Riset Lotus Andalan, lonjakan IHSG kali ini didorong oleh euforia investor terhadap saham-saham IPO (Initial Public Offering) yang ramai melantai di bursa minggu ini.
 
“Pergerakan IHSG diperkirakan akan kembali melaju di zona penguatan merespons ramainya transaksi saham-saham IPO,” ujar Tim Riset Lotus Andalan dalam laporan resminya dilansir Antara, Kamis, 10 Juli 2025.

Selama pekan ini saja, sudah ada empat saham baru yang resmi tercatat di BEI, termasuk dua pada Selasa dan dua lagi pada Rabu. Hari ini, Kamis, empat emiten baru kembali mencatatkan sahamnya.
 
Baca juga: IHSG Menguat di Pagi Hari, Rebound atau Sekadar Nafas Panjang?

Menariknya, mayoritas saham-saham IPO ini langsung melesat tajam hingga menyentuh batas atas perdagangan atau Auto Reject Atas (ARA). Ini memberi dorongan signifikan pada sentimen pasar dan membuat investor makin optimis.
 
Meski pasar dalam negeri terlihat solid, sentimen global belum sepenuhnya kondusif. Salah satu isu yang masih membayangi adalah kebijakan tarif dagang Presiden AS, Donald Trump.
 
Pada Rabu, 8 Juli 2025, Trump mengirimkan surat tarif baru kepada enam negara tambahan, termasuk Filipina dan Irak, menyusul surat sebelumnya kepada 14 negara lain, seperti Korea Selatan dan Jepang.
 
Kebijakan ini menimbulkan ketidakpastian baru yang bisa memberi tekanan pada pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Fokus pasar juga tertuju ke The Fed

Dari sisi kebijakan moneter, pelaku pasar turut mencermati risalah rapat FOMC The Federal Reserve yang dirilis pada Rabu, 8 Juli 2025 waktu setempat.
 
Dalam risalah tersebut, The Fed menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,50 persen, sesuai ekspektasi pasar. Namun, investor tetap mencermati petunjuk arah kebijakan berikutnya, terutama potensi penurunan suku bunga yang ditunggu-tunggu.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan