"Membaiknya data-data ekonomi AS terakhir terutama penambahan lapangan kerja dan tingkat pengangguran yang menurun membuat dolar AS kembali menguat (di Rabu pagi)," ujar Reny, Rabu, 17 Mei 2023.
Meskipun demikian, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menurun 0,29 persen atau 42,5 poin ke posisi Rp14.862 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.820 per USD.
Dia menyatakan spekulasi Fed Funds Rate masih akan dipertahankan pada level yang tinggi dan inflasi AS yang masih sulit ke level dua persen turut mendorong dolar AS menguat pada pembukaan hari ini.
“Saat ini, pelaku pasar sedang wait and see menunggu hasil kesepakatan mengenai US debt ceiling antara Joe Biden dan kongres untuk menghindari default,” ujar dia.
Baca juga: Puyeng Mikirin Utang, Biden Persingkat Perjalanan Asia-Pasifik |
Hindari gagal bayar utang
Presiden Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy disebut telah mendekati kesepakatan untuk menghindari gagal bayar utang AS, tetapi belum ada yang pasti. Ironisnya, risiko AS gagal membayar utang telah menempatkan tawaran pada mata uang AS.
"Dominasi dolar dalam sistem pembayaran global memberikan penjelasan yang kuat mengapa. Pukulan telak bagi ekonomi nomor satu dunia hanya akan menimbulkan gelombang kejut negatif bagi ekonomi global, dan mengurangi selera risiko, yang dengan demikian akan menjadi peristiwa safe haven,” kata ahli strategi Rabobank Jane Foley.
Sementara itu, faktor domestik yang memperlihatkan rilis data neraca dagang Indonesia yang mencatatkan surplus tidak terlalu berpengaruh positif terhadap rupiah.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News